kievskiy.org

UNICEF Sebut Akses Pendidikan 4 Juta Anak Terganggu Akibat Gempa Bumi Turki-Suriah

Akses pendidikan 4 juta anak terganggu akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7  yang melanda Turki-Suriah pada Senin, 6 Februari 2023.
Akses pendidikan 4 juta anak terganggu akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang melanda Turki-Suriah pada Senin, 6 Februari 2023. /UNICEF/UNO781435/Olcer

PIKIRAN RAKYAT - UNICEF menyebut 4 juta anak di bagian selatan Turki terganggu kegiatan belajarnya akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023 lalu. Hal ini, menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sekolah telah dihentikan sementara hingga 1 Maret 2023 mendatang.

Diketahui, gempa bumi yang melanda sejumlah wilayah Turki-Suriah tersebut, membuat bangunan-bangunan sekolah mengalami kerusakan cukup parah.

"Akses pendidikan bagi hampir 4 juta anak di wilayah-wilayah terdampak gempa di Turki-Suriah menjadi sangat terganggu," kata UNICEF Turki melalui akun Twitter resminya pada Kamis, 16 Februari 2023.

Oleh karena itu, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut, mengungkapkan bahwa mereka kini sedang berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna memulihkan akses pendidikan bagi anak-anak yang terdampak gempa.

Baca Juga: Tak Cukup Ferdy Sambo Divonis Mati, Keluarga Brigadir J Laporkan Lagi Terdakwa atas Tuduhan Lain

UNICEF menilai langkah koordinasi itu sangat diperlukan saat ini untuk segera menyediakan ruang belajar yang memadai serta pelatihan pendidikan yang dibutuhkan bagi jutaan anak yang putus sekolah tersebut.

Sejauh ini, pihak UNICEF masih terus memantau dan menilai tingkat kerusakan sekolah-sekolah, melakukan perbaikan bangunan yang hancur serta membangun ruang belajar pendidikan sementara. Hal ini agar akses pendidikan pascagempa terus berjalan.

Selain itu, UNICEF mengaku prihatin dan simpati dengan terjadinya peristiwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 yang menghantam Turki-Suriah. Bencana besar tersebut berimbas bagi banyak keluarga dan anak-anak, juga menyebabkan ratusan ribu orang tinggal dalam kondisi memprihatinkan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat