PIKIRAN RAKYAT - Warga Palestina belum lama ini kembali menjadi sasaran pasukan Israel. Dilaporkan sedikitnya ada 11 warga Palestina yang tewas.
Menurut kementerian Palestina, lebih dari 80 warga Palestina ditembak oleh tentara Israel sebagai operasi 'kontra-terorisme'. Hal tersebut menyebabkan kekhawatiran dunia dan kepanikan yang mendalam.
Pejabat senior Palestina Hussein Al Sheikh mengecam serangan itu sebagai sebuah pembantaian dan menuntut perlindungan internasional untuk rakyat Palestina.
Menurut tentara Israel, serangan itu dilakukan untuk menargetkan tersangka teroris pada titik persembunyian yang dituduh melakukan tembakan di Tepi Barat.
Baca Juga: 9 Poin Pertimbangan Polri Pertahankan Bharada Eliezer
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres turut memberikan respons terkait kejadian tersebut.
"Situasi di wilayah Palestina yang diduduki paling mudah hadir konflik selama bertahun-tahun. Berisi ketegangan "setinggi langit" karena "proses perdamaian tetap menemukan jalan buntu," ucapnya dikutip dari France24.
"Prioritas utama kami harus mencegah eskalasi lebih lanjut, mengurangi ketegangan dan memulihkan ketenangan," ujar Guterres.
Korban tewas melampaui serangan tentara Israel di Jenin, lebih jauh ke utara, bulan lalu, yang merupakan operasi Tepi Barat terburuk sejak Intifada kedua atau pemberontakan Palestina dari 2000 hingga 2005.