PIKIRAN RAKYAT - Sekelompok Senator Republik Amerika Serikat terkemuka pada Selasa 28 Juli 2020 memberi tekanan kepada TikTok.
Mereka meminta Pemertintah Amerika Serikat untuk menilai ancaman bahwa aplikasi video milik Tiongkok yang populer ini memiliki kemungkinan untuk ikut campur dalam pemilihan.
Dalam sebuah surat, Marco Rubio, Tom Cotton dan anggota parlemen lainnya menduga penyensoran yang dilakukan oleh TikTok atas konten sensitif.
Baca Juga: Warga Panik Usai 16 Orang Positif Covid-19, Bupati Cirebon Datang ke Lokasi untuk Cegah Ketakutan
Termasuk video yang mengkritik perlakuan Tiongkok terhadap minoritas Uyghur serta dugaan Beijing untuk memanipulasi diskusi politik pada aplikasi media sosialnya.
"Kami sangat khawatir bahwa Partai Komunis Tiongkok dapat menggunakan kontrolnya atas TikTok untuk merubah atau memanipulasi percakapan politik untuk menabur perselisihan di antara orang Amerika," tulis anggota parlementer dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Reuters.
Para anggota parlemen Amerika Serikat, yang bergabung dengan Partai Republik Ted Cruz, Joni Ernst Thom Tilis, Kevin Cramer dan Rick Scott.
Baca Juga: Jelang Tampil di Liga Eropa, Antonio Conte Iri dengan Kompetisi-Kompetisi Negara Lain
Meminta para pejabat untuk mengatakan apakah Beijing dapat memperkuat pandangan politik tertentu dan melakukan operasi pengaruh melalui aplikasi populer, yang dimiliki oleh Beijing ByteDance Technology Co.