PIKIRAN RAKYAT – Konflik Sudan akibat pecahnya peperangan antara tentara dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) mengakibatkan banyak korban dari rakyat sipil, baik warga Sudan maupun warga negara asing (WNA) yang menetap di wilayah tersebut.
Ribuan orang asing kini terlantar, tak terkecuali para diplomat dan pekerja bantuan dari negara lain. Sejumlah negara dari Amerika serikat hingga Arab Saudi kini bekerja sama untuk mengevakuasi warga negara mereka.
Upaya evakuasi gencar ditempuh melalui jalur Pelabuhan Sudan di Laut Merah, yang terletak sekitar 650 kilometer timur laut Khartoum, dan berjarak sekitar 800 kilometer melalui jalan darat.
Berikut status evakuasi beberapa negara dari hasil laporan Reuters, per Minggu, 23 April 2023:
Baca Juga: Libur Lebaran, Jalan Raya Cipatat Bandung Dipadati Kendaraan
Amerika Serikat (AS)
Pasukan khusus AS mengevakuasi semua personel pemerintah AS dan keluarga masing-masing dari mereka, diplomat dari negara lain, dan staf kedutaan lainnya, sejak Sabtu menggunakan helikopter yang terbang dari pangkalan di Djibouti. Beruntung, kendaraan itu tidak ditembaki selama evakuasi.
Perancis
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan pihaknya sedang mengevakuasi para diplomat dan warga negaranya, pada Minggu, 23 April 2023. Ada penyerangan saat evakuasi berlangsung. Tentara yang bertikai dan RSF masing-masing menuduh satu sama lain sebagai biang dari penyerangan terhadap Prancis. Warga negara Prancis terluka sehingga rombongan Perancis sempat tersendat.
Belum ada komentar apapun dari Kementerian Luar Negeri Prancis terkait serangan atau korban yang terluka.
Rusia
Duta Besar Moskow di Khartoum mengabarkan bahwa 140 dari sekitar 300 orang Rusia di Sudan memohon untuk dievakuasi dari sana. Rencana telah dibuat, namun pihak pemerintah menilai evakuasi mustahil dilakukan sekarang, sebab melibatkan penyeberangan garis depan.