kievskiy.org

90 Orang Tewas dalam Kasus Sekte Sesat Kenya, Kelaparan sampai Mati demi Temui Tuhan

Ilustrasi tewas atau jenazah.
Ilustrasi tewas atau jenazah. /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images

PIKIRAN RAKYAT - Kasus sekte sesat muncul dari salah satu negara di Benua Afrika, saat kepolisian setempat menemukan puluhan korban tewas dalam area hutan Shakahola seluas 800 hektar di dekat Malindi, Kenya. Dalam kasus itu, orang-orang dipaksa merasakan kelaparan demi bertemu langsung dengan Tuhan.

Kepolisian setempat menyebutkan jumlah korban tewas telah mencapai 90 orang pada Selasa, 25 April 2023, dengan kebanyakan dari kalangan usia anak-anak.

Menurut penyelidikan sementara, pendeta Paul Mackenzie Nthenge asal Gereja Good News International yang dituduh menjadi dalang dalam kasus temuan puluhan korban tewas di Kenya itu.

Nthenge telah membuat khotbah yang berisi pengaruh kuat agar para pengikutnya mati dalam kelaparan dan segera bertemu langsung dengan Tuhan.

Baca Juga: Kapolri Sebut Kemacetan di Puncak Akibat Lonjakan Kendaraan: Beban yang Sangat Luar Biasa

Kini, kasus puluhan korban tewas itu disebut sebagai Pembantaian Hutan Shakahola.

Pemerintah Kenya sendiri, telah berjanji menindak temuan puluhan korban tewas itu sebagai kasus cukup serius yang dapat menuntut tuduhan terorisme pada Nthenge.

"Kami tidak tahu berapa banyak lagi kuburan, berapa banyak mayat lagi, yang kemungkinan akan kami temukan," ujar Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki dalam pernyataan pers di Kenya, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Rabu, 26 April 2023.

Baca Juga: 'Perceraian' KIB usai Ganjar Capres PDIP, Pakar Politik: Ada Parpol yang Merapat Ke Prabowo

"(Kasus ini) mengajak orang lain untuk berpuasa dan mati demi mempersiapkan diri untuk bertemu dengan penciptanya," ujarnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat