kievskiy.org

Arab Saudi dan Amerika Serikat Mediasi, Genjatan Senjata di Sudan Diterapkan

Asap mengepul setelah pesawat di Bandara Khartoum Sudan dibakar di tengah terjadinya Perang Saudara antara militer dan paramiliter.
Asap mengepul setelah pesawat di Bandara Khartoum Sudan dibakar di tengah terjadinya Perang Saudara antara militer dan paramiliter. /Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT - Gencatan senjata di Sudan hingga saat ini masih belum berhenti. Aktivitas tersebut dilakukan untuk menanggapi upaya mediasi antara Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Gencatan senjata tersebut disetujui oleh paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada Jumat, 5 Mei 2023 waktu setempat. Gencatan senjata itu akan berlangsung selama 72 jam dan berakhir pada Selasa, 9 Mei 2023 tengah malam waktu setempat.

Otoritas Antarpemerintah untuk Pembangunan mengusulkan untuk menambah durasi gencatan senjata selama sepekan. Usulan tersebut disetujui militer Sudan.

Namun, hal tersebut berbeda dengan RSF. Pasalnya, RSF tidak menyebutkan usulan gencatan selama sepekan dalam pernyataan mereka.

Baca Juga: 280 WNI Masih di Sudan, Gus Imin: Pastikan Mereka Aman dan Selamat

"Untuk menanggapi mediasi antara Arab Saudi dan Amerika, kami mengumumkan perpanjangan waktu gencatan senjata 72 jam, untuk membuka jalur kemanusiaan sekaligus memfasilitasi perjalanan warag negara dan penduduk agar tiba di daerah yang aman," kata RSF dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu.

Selain itu, RSF memiliki permintaan lainnya. Permintaan yang diminta yaitu agar militer Sudan mematuhi gencatan senjata dan tidak menyerang lokasi RSF.

Baca Juga: Perang Saudara di Sudan, UNICEF: 190 Anak Tewas dan Banyak Pekerja Kemanusiaan Diserang

Militer Sudan telah menyatakan bahwa situasi di seluruh Sudan sudah kondusif pada Jumat, 5 Mei 2023. Namun, ada beberapa daerah yang tidak sama kondisinya yaitu di Khartoum, El-Obeid, provinsi Kordofan Utara, dan wilayah selatan negara tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat