kievskiy.org

China Klaim Temukan Air di Mars, Disebut Berasal dari Hujan Salju

Ilustrasi Rover Mars.
Ilustrasi Rover Mars. /Pixabay/WikiImages

PIKIRAN RAKYAT - China memberikan klaim tentang kondisi di Mars dari penelitian yang dilakukan. Negara berjuluk Tirai Bambu itu menyebutkan jika mereka menemukan air di planet tersebut.

Penemuan air itu disebut untuk pertama kalinya diperolej dari data yang dikumpulkan oleh kendaraan penjelajah (rover) Zhurong. Ditemukannya air tersebut kemudian dipublikasikan di jurnaal akademik internasional Advances in Science and Research.

Dalam jurnal tersebut, ditunjukkan beberapa penemuan lain seperti kerak permukaan, retakan, granulasi, dan tanda air terdapat di bukit pasir Mars di sekitar lokasi pendaratan Zhurong. Data tersebut mengarah pada analisis bahwa permukaan bukit pasir itu kaya akan air yang mengandung mineral seperti sulfat hidrat dan besi hidroksida.

"Hal yang lebih penting, kami percaya keberadaan air di bukkit pasir tersebut tidak terbentuk dari air tanah atau karbondioksida, melainkan dari embun beku atau hujan salju," kata penulis laporan tersebut, Qin Xiaoguang.

Baca Juga: 5 Momen yang Jadi Sorotan di Penobatan Raja Charles III, Kemunculan Sosok Seram Berjubah Bikin Tamu Ketakutan

Kabar adanya air di Mars menjadi info menarik bagi sejumlah kalangan. Pasalnya, hal tersebut bisa memberikan implikasi penting terhadap migrasi petualangan dan pemahaman evolusi iklim di planet yang dekat dengan bumi itu.

Disebutkan dalam Science and Technology Daily, keberadaan air dalam bentuk cair itu menandakan Mars bisa menjadi lingkungan yang layak huni. Bahkan, bisa saja ada kehidupan di lokasi tersebut.

Penelitian mengenai keberadaan air di Mars telah dilakukan sebelumnya. Dalam riset tersebut, ditunjukkan adanya limpahan air dalam bentuk cair.

Namun, iklim Mars mengalami perubahan yang besar karena hilangnya atmosfer. Contohnya seperti tekanan udara yag sangat rendah sehingga mmebuat uap air sulit mencair.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat