kievskiy.org

Pemimpin Sekte di Kenya Yakinkan Ratusan Pengikutnya untuk Mati Kepalaran sebagai Cara Cepat Bertemu Tuhan

Ilustrasi pemuka agama.
Ilustrasi pemuka agama. /Pexels/RDNEStockproject

PIKIRAN RAKYAT – Paul Mackenzie Nthenge adalah seorang mantan sopir taksi yang mengubah profesinya menjadi pemuka agama. Dia didakwa atas perilakunya yang meyakinkan ratusan pengikut untuk membuat diri mereka kelaparan sampai meninggal dengan tujuan untuk bertemu dengan Yesus.

Beberapa bulan lalu, Kenya diguncang kasus mengerikan yang didalangi Paul Mackenzie Nthenge, pemimpin sekte dengan lebih dari 240 pengikut setianya meninggal karena kelaparan.

Nthenge, seorang mantan telepenginjilan yang bertanggung jawab atas gerakan Good News Internatiol Church, yang secara resmi ditutup pada tahun 2019, diyakini melanjutkan kegiatan keagamaannya setelah pindah ke desa terpencil Shakahola.

Baca Juga: Jadi Kecelakaan Terburuk di Australia Selama 30 Tahun Terakhir, 10 Orang Tewas Akibat Bus Terguling

Dia menyebarkan keyakinan eksremisnya dan mengekploitasi ketakukan orang akan hal-hal yang tidak mereka ketahui. Bukti menunjukkan bahwa dia mampu meyakinkan para pengikutnya untuk membuat diri mereka dan orang yang mereka cintai kelaparan (termasuk anak-anak), merupakan cara yang lebih cepat untuk mencapai surga dan bertemu dengan tuhan mereka, Yesus Kristus.

Nthenge pindah ke Malindi, sekitar 70 km dari Shakahola setelah menutup gerejanya. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di desa yang dilanda kekeringan, kemudian menyebarkan agamanya yang sesat kepada penduduk setempat. Namun, pihak berwenang baru mulai menyelediki aktivitasnya di daerah tersebut setelah menerima laporan anonim tentang dua anak yang mati kelaparan oleh orang tua mereka sendiri, di bawah pengaruh pemuka agama.

Kedua anak tersebut ditemukan terkubur di tanah luas milik Nthenge di hutan Shakahola. Temuan ini hanyalah sedikit dari sekian banyak kasus yang mencuat, karena polisi mendapatkan informasi bahwa ada beberapa kuburan massal di daerah yang penuh dengan pengikut naif pendeta.

Baca Juga: Times Square New York Diserbu Kawanan Lebah, Polisi Kerahkan Peternak

Pada bulan Maret, pemimpin agama yang kontoversial itu ditangkap bersama dengan kedua orangtua sang anak, tetapi selama dua bulan berikutnya, para penyelidik menemukan total ada 241 mayat yang bertubuh kurus kering di tanah Nthenge.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat