kievskiy.org

Israel dan UEA Berdamai, Palestina Merasa Dikhianati dan Ditusuk dari Belakang

ILUSTRASI bendera Palestina: Presiden Palestina, Mahmoud Abbas temui Presiden Kongres Yahudi Dunia, Ronald Lauder setelah warganya diminta berdamai dengan Israel.
ILUSTRASI bendera Palestina: Presiden Palestina, Mahmoud Abbas temui Presiden Kongres Yahudi Dunia, Ronald Lauder setelah warganya diminta berdamai dengan Israel. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab yang telah berdamai membuat Palestina merasa dikhianati.

Terkait perdamaian antara UEA dan Israel ini, Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahkan mengatakan bahwa Palestina seperti ditusuk dari belakang.

Pernyataan Presiden Palestina itu disampaikan saat pertemuan yang dilakukan oleh para pemimpin Palestina.

Baca Juga: Sengketa Laut China Selatan Belum Usai, Pakar Bicara Pendekatan Diplomatik dan Posisi Indonesia

Pertemuan pemimpin Palestina itu juga turut dihadiri oleh perwakilan gerakan Hamas Islam dan gerakan Jihad Islam, yang digelar di Kota Ramallah Tepi Barat.

Mahmoud Abbas mengatakan bahwa perdamaian yang terjalin antara UEA dan Israel hanya akal-akalan Israel saja.

"Berupaya mengakali kami bahwa kesepakatan damai dengan Israel sebagai imbalan untuk menghentikan rencana aneksasi oleh Israel, tetapi itu tidak benar,” paparnya.

Baca Juga: Peringati HUT ke-75 Jabar, Ahmad Heryawan: Patut Diapresiasi karena Perkembangannya

"Emirat mengingkari hak-hak rakyat Palestina, pendirian negara masa depan Palestina serta isu Yerusalem," lanjut presiden dilaporkan Xinhua yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Presiden Abbas meminta semua negara Arab agar tunduk pada Inisiatif Perdamaian Arab, yang diluncurkan pada 2002, dengan ketetapan  bahwa negara Arab hanya dapat menormalisasi hubungan dengan Israel setelah isu Palestina terselesaikan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat