kievskiy.org

Moskow Bersitegang dengan Wagner, Kemlu Minta WNI di Rusia Tak Keluar Kota Kecuali Mendesak

Para kombatan Wagner meninggalkan markas mereka.
Para kombatan Wagner meninggalkan markas mereka. /Reuters/Alexander Ermochenko

PIKIRAN RAKYAT - Kelompok tentara bayaran Wagner berbalik menyerang Rusia. Pasukan tersebut menguasai markas besar Distrik Militer Selatan di Rostov.

Menanggapi perselisihan antara Pemerintah Rusia dan kelompok paramiliter Wagner, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia mendapat balasan dari kejahatan yang dilakukan terhadap negaranya.

"Siapa pun yang memilih jalan kejahatan dapat menghancurkan dirinya sendiri. Mengirim pasukan untuk menghancurkan kehidupan negara lain, dan tidak dapat menghentikan mereka yang melarikan diri dan berkhianat ketika kehidupan melawan," kata Zelensky.

Baca Juga: Pasukan Wagner Membelot, Putin: Tindakan Ini Menusuk Rakyat Rusia dari Belakang

Berkaitan dengan kondisi tersebut, Pemerintah Rusia menerapkan kebijakan Kontra-Terorisme di beberapa wilayah yaitu Moskow, Moskow Oblast, Voronezh, dan Rostov.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow mengeluarkan beberapa imbauan untuk WNI di Rusia. Melansir dari Instagram @indonesiainmoscow poin-poin tersebut di antaranya:

1. Tetap tenang, pantau, dan ikuti arahan otoritas setempat dan sumber berita resmi untuk kewaspadaan keamanan diri.

Baca Juga: Jubir Vladimir Putin Ungkap Alasan Kasus Pemberontakan Wagner Ditutup

2. Membawa paspor dalam bepergian dan beraktivitas sehari-hari. Hal ini sehubungan dengan upaya peningkatan penjagaan keamanan di tempat-tempat umum, transportasi umum, stasiun kereta api, dan juga bandara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat