kievskiy.org

Peneliti Temukan Kelemahan Vaksin Covid-19 dari Russia dan Tiongkok, Bisa Sebabkan Demam hingga HIV

ILUSTRASI vaksin corona.
ILUSTRASI vaksin corona. /pexels/Retha Ferguson /pexels/Retha Ferguson

PIKIRAN RAKYAT - Saat ini, negara Rusia dan Tiongkok menjadi pemimpin dalam proses pengembangan vaksin Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.

Meskipun dikembangkan dalam waktu cepat, kedua negara ini sudah sama-sama mengeluarkan vaksinnya yang bahkan sudah diujicoba pada pasien Covid-19.

Vaksin dari Rusia dibuat oleh Moscow’s Gamaleya Institute. Sedangkan vaksin Covid-19 Tiongkok dibuat oleh sebuah perusahaan farmasi bernama CanSino Biologics Inc.

Baca Juga: India Berduka, Mantan Presiden Pranab Mukherjee Meninggal Dunia Usai Dinyatakan Positif Covid-19

Meskipun sudah diluncurkan pada publik beberapa waktu lalu, banyak ahli menganggap langkah kedua negara ini masih terlalu prematur dan memiliki banyak kelemahan.

Salah satunya adalah Zhou Xing, dari Universitas McMaster Kanada. Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Zhou berkata bahwa Vaksin 6185. HK yang dikembangkan dari vaksin adenovirus tipe 5 (Ad5) tidak akan terlalu mempan jika digunakan pada pasien.

Ini dikarenakan vaksin tersebut sudah banyak digunakan pada masyarakat di seluruh dunia sehingga membuat mereka cenderung kebal terhadap efek vaksin tersebut.

Baca Juga: Seperti Final Destination, Dua Warga Singapura Ini Tertimpa Ventilasi saat Sedang Nonton di Bioskop

Selain itu, Xing juga khawatir bahwa vaksin CanSino ataupun Gamaleya Institute bisa menyebabkan demam tinggi pada seseorang jika kembali dimodifikasi.

"Saya rasa mereka yang akan mendapatkan dampak bagus dari vaksin ini adalah warga yang belum memiliki antibodi untuk vaksin (Ad5).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat