PIKIRAN RAKYAT - Setidaknya 16 bayi termasuk dalam 30 orang yang meninggal dalam kurun waktu dua hari di rumah sakit pemerintah India karena minimnya persediaan obat-obatan dan staf medis.
Dua puluh empat orang, termasuk enam bayi laki-laki dan enam bayi perempuan yang baru lahir, dilaporkan meninggal dunia antara 30 September dan 1 Oktober 2023 di Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit Pemerintah Shankar Rao Chavan di Distrik Nanded, India.
Jumlah korban meninggal meningkat menjadi 31 orang pada 2 Oktober setelah tujuh pasien lagi ditemukan tewas.
Baca Juga: Rekomendasi Regulator Gas Terbaik, Dijamin Aman dan Antimeledak
Baca Juga: Ingin Diliput Media Nasional Tanpa Undang Jurnalis? Jasa Press Release Publikasimedia Solusinya
Para pasien yang meninggal tersebut menderita gigitan ular, penyakit lambung, ginjal, dan jantung. Empat dari pasien anak-anak berada dalam tahap termal.
Ketua Partai Oposisi Kongres Mallikarjun Kharga mengatakan bahwa pasien-pasien tersebut meninggal karena kekurangan obat-obatan.
"Insiden serupa terjadi di rumah sakit pemerintah di Thane pada Agustus 2023 yang menewaskan 18 pasien," katanya, dikutip dari Independent pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Baca Juga: MK Tolak Gugatan UU Cipta Kerja, Buruh Cimahi Siap Turun Melawan
"Berita kematian 24 orang, termasuk 12 bayi yang baru lahir, karena kekurangan obat-obatan di rumah sakit pemerintah Nanded, Maharashtra sangat menyedihkan," katanya.