kievskiy.org

Warga Palestina Ogah Mengungsi: Mati Lebih Baik daripada Pergi

Asap dan api mengepul di wilayah permukiman di Jalur Gaza setelah Israel melawan serangan Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Asap dan api mengepul di wilayah permukiman di Jalur Gaza setelah Israel melawan serangan Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023. /Reuters/Ashraf Amra

PIKIRAN RAKYAT - "Mati lebih baik daripada pergi," demikian kata Mohammad (20), warga Palestina yang memilih bertahan daripada meninggalkan tempat tinggalnya.

Mohammad menjadi salah satu warga yang diperintahkan Israel untuk mengungsi, meninggalkan tempat tinggalnya. Berbeda dengan pria 20 tahun itu, puluhan ribu warga Palestina dikabarkan bergerak dari Gaza utara menuju Gaza selatan setelah diperintahkan Israel.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan, lebih dari 400.000 warga Palestina sudah mengungsi lebih dahulu sebelum mendapat perintah dari Israel. Kendati demikian, masih banyak warga yang tetap bertahan di sana.

Sementara itu, masjid-masjid di Gaza menyampaikan imbauan, menyiarkan pesan agar warga Palestina tetap bertahan di tempat tinggalnya.

"Pertahankan rumah kalian. Pertahankan tanah kalian," demikian siar yang disampaikan masjid-masjid di Palestina itu, seperti dilaporkan Antara.

Melucuti Hamas

Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus berujar, ada tentara cadangan Israel yang kini di sekitar Jalur Gaza. Mereka dalam formasi melancarkan operasi tahap berikutnya.

"Mereka ada di sekitar Jalur Gaza, di selatan, di tengah, dan di utara. Dan mereka sedang menyiapkan diri menghadapi apa pun target dan tugas yang mereka dapatkan,” tuturnya menegaskan.

Jonathan mengungkapkan, target operasi yang berlangsung di tengah konflik membara itu adalah Hamas.

"Akhir dari perang ini adalah kita akan melucuti Hamas dan kemampuan militernya serta mengubah situasi secara mendasar sehingga Hamas tak lagi mempunyai kemampuan dalam menimbulkan kerusakan kepada warga sipil atau tentara Israel," ujar dia menerangkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat