kievskiy.org

Cerita Bocah Palestina Berjuang Hidup, Hampir Tak Bisa Dapat Air

Seorang wanita Palestina dan anak-anak bereaksi pascaserangan Israel di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Seorang wanita Palestina dan anak-anak bereaksi pascaserangan Israel di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, pada Sabtu, 14 Oktober 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Israel terus membombardir Palestina, pengeboman di Gaza bahkan telah berlangsung dari 7 Oktober 2023. Hal itu membuat warga Palestina berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Abdul Latif Baker (10) dan Majd Al-Hessi (12) yang merupakan bocah Palestina, menceritakan perjuangannya sehari-hari di tengah serangan Israel. Abdul berujar, mesti berusaha keras untuk bisa makan.

Dia terpaksa memanggang roti sendiri di luar, menggunakan api. Hal itu karena toko-toko roti dan rumah-rumah hancur.

“Kami hampir tidak bisa mendapatkan air, dan air ini biasanya tidak bisa diminum," ujar dia, dikutip dari Antara, Jumat, 27 oktober 2023.

Majd juga menceritakan pengalamannya hidup di tengah serangan Israel. “Kami keluar mencari karton dan kayu bakar untuk menyalakan api dan membuat roti,” ujarnya.

Bocah 12 tahun itu berharap agar perang segera berakhir. Dia tak ingin kehilangan keluarga dan teman-temannya.

Sejak serangan pada 7 Oktober 2023, dilaporkan 7.028 warga Palestina tewas. Ismail Haniyeh selaku pemimpin politik Hamas memperingatkan, agresi Israel yang sedang berlangsung akan mengganggu stabilitas seluruh wilayah.

Kendati demikian, Ismail bersumpah, pihaknya akan melanjutkan perlawanan.

Serangan udara

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan, sebanyak tiga lingkungan permukiman di Gaza diserang Israel dalam serangan terbaru, membuat 33 warga Palestina tewas, beberapa lainnya terluka. Mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat