kievskiy.org

Kondisi Palestina Terkini: Serangan Israel Bikin Rumah Sakit Turki di Gaza Rusak

Serangan udara Israel terjadi di tengah memuncaknya kekerasan Israel dan Palestina di bagian selatan Jalur Gaza.
Serangan udara Israel terjadi di tengah memuncaknya kekerasan Israel dan Palestina di bagian selatan Jalur Gaza. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Serangan Israel yang gencar dilakukan membuat pelbagai wilayah di Palestina rusak. Kerusakan juga terjadi di rumah sakit Turki di Gaza.

Serangan Israel di dekatnya membuat Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina itu mengalami kerusakan yang signifikan. Hal itu disampaikan direktur rumah sakit tersebut, Dr. Subhi Sukeyk.

"Rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya pusat kesehatan di Gaza yang mampu menangani kasus kanker. Dalam beberapa minggu terakhir, mereka telah menghentikan beberapa layanannya karena Israel melarang bahan bakar masuk ke wilayah tersebut," demikian laporan terbaru Al Jazeera.

Berdasarkan laporan, dari 2,3 juta jiwa, diperkirakan ada 9.000 pasien kanker di Gaza.

3.195 anak tewas

Hingga 29 Oktober 2023 malam waktu setempat, dilaporkan ada 3.195 anak tewas karena gempuran Israel, selain itu 1.000 terkubur di antara reruntuhan bangunan akibat pengeboman.

Save the Children mengatakan, angka-angka tersebut mengungkapkan fakta yang sangat mengerikan, jumlah anak yang terbunuh sejak gempuran Israel pada 7 Oktober 2023 itu lebih tinggi dari jumlah total anak yang terbunuh dalam konflik di seluruh dunia setiap tahunnya sejak 2019.

Pada 27 Oktober 2023 waktu setempat, juru bicara militer mengatakan, pasukan darat Israel sedang memperluas operasi di wilayah itu.

Jalur Gaza mengalami pemadaman komunikasi total sehingga warga Palestina yang terkepung, terputus dari dunia luar. Terbaru dilaporkan, setidaknya 7.326 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, sedangkan dari kubu Israel, 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas.

"Beberapa kelompok bantuan internasional – termasuk badan-badan terkemuka PBB – mengatakan mereka tidak dapat menjangkau tim mereka di lapangan," demikian laporan Al Jazeera.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat