kievskiy.org

Ada 9.000 Lebih Warga Palestina Jadi Korban Jiwa Akibat Genosida Israel

Asap roket membubung setelah serangan Udara Israel di Gaza, 9 Oktober 2023.
Asap roket membubung setelah serangan Udara Israel di Gaza, 9 Oktober 2023. /Reuters/Saleh Salem

PIKIRAN RAKYAT - Situasi di Gaza, Palestina masih belum baik-baik saja. Sejak serangan Israel di Gaza usai konflik Israel-Hamas meletus, kini tercatat ada setidaknya 9.061 orang yang menjadi korban jiwa. 

Jumlah tersebut diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qedra pada Kamis 2 November 2023. Jumlah itu termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan.

Sementara untuk korban luka, jumlahnya tercatat melampaui 32.000 orang. Menurut Ashraf al-Qedra, dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel melakukan 15 serangan hingga menyebabkan 256 nyawa orang melayang dan ratusan lainnya luka-luka. 

Di satu sisi, kantor media Pemerintah Palestina di Gaza mengungkapkan bahwa sejak awal penyerangan, Israel telah menjatuhkan lebih dari 10.000 bom di Jalur Gaza. Israel diperkirakan telah menggunakan bahan peledak melebihi 25.000 ton atau hampir 70 ton per kilometer persegi.

Baca Juga: Menlu RI: Empat WNI Dievakuasi dari Gaza, Sekarang Sudah Berada di Mesir

Konflik Israel-Palestina

Sebelumnya, serangan Israel ke Gaza itu bermula saat Hamas, yang merupakan gerakan nasionalis Palestina meluncurkan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober 2023. Saat itu, Hamas menembakkan ribuan roket dan menyusup ke wilayah Israel hingga menewaskan setidaknya 1.400 orang di Israel.

Tak terima, Israel pun membalas dengan melakukan serangan balik melalui udara dan operasi darat ke Jalur Gaza. Mereka juga memberlakukan blokade di daerah tersebut. 

Meski demikian, serangan Hamas ke Israel itu bukan tanpa alasan. Mengingat, jika ditarik lagi ke belakang, Israel selama ini menduduki dan ingin merebut tanah Palestina.  Hal tersebut tak bisa dilepaskan dari adanya Deklarasi Balfour.

Saat itu, tepatnya pada 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menulis surat untuk tokoh komunitas Yahudi Inggris, Lionel Walter Rothschild. Surat tersebut mengikat pemerintah Inggris untuk mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina dan memfasilitasi pencapaian tujuan itu.  

Baca Juga: PM Israel Kukuh Usir Warga Palestina di Gaza: Kami Tak Akan Berhenti untuk Hilangkan Teroris

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat