kievskiy.org

Korban Tewas Genosida Israel di Palestina Tembus 10.000 Jiwa, PBB: Gaza Jadi Kuburan Anak-anak

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 1 November 2023.
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 1 November 2023. /Reuters/Fadi Whadi

PIKIRAN RAKYAT - Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mencatat jumlah korban genosida Israel ke Palestina terus bertambah. Per Selasa, 7 November 2023, kematian akibat pembantaian zionis sudah menyentuh angka lebih dari 10.000 jiwa.

Bahkan, dalam keterangannya, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyebutkan jika Gaza sudah menjadi kuburan bagi anak-anak. Tak ayal, ia menyebutkan hal ini karena banyak korban juga didominasi oleh anak kecil.

Guterres kini mengaku jika PBB sudah tak bisa berbuat apa-apa. Ia klaim jika daerah di Gaza memang sudah dikatakan tidak aman lagi.

"Operasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel dan pemboman yang terus berlanjut menghantam warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, gereja dan fasilitas PBB – termasuk tempat penampungan. Tidak ada yang aman," ujar Guterres dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters Selasa 7 November 2023.

Baca Juga: Head to Head dan Statistik Shakhtar Donetsk vs Barcelona 8 November 2023 di Liga Champions

Di saat yang sama, Guterres menuduh jika Hamas dan kegiatan militan lainnya menggunakan masyarakat sipil sebagai tameng manusia. Padahal yang ada Israel yang melakukan serangan secara sporadis ke berbagai tempat termasuk rumah sakit, ambulans, dan kamp pengungsian yang seharusnya tak boleh diserang dalam perang.

Data yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan dikelola oleh Hamas menyatakan setidaknya 10.022 orang di Gaza telah terbunuh , termasuk 4.104 anak-anak.

"Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak . Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari," ucap Guterres kembali tapi PBB tak melakukan apa-apa.

Organisasi-organisasi internasional mengatakan rumah sakit tidak dapat menangani korban luka dan makanan serta air bersih hampir habis dan pengiriman bantuan tidak mencukupi .

Baca Juga: Profil Timnas Ekuador Lawan Pertama Indonesia Piala Dunia U17, Ada Pemain Punya Rekor Seperti Diego Maradona

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat