kievskiy.org

Ulah Penjajah Israel, Penduduk Palestina Pakai Air Laut Tercemar untuk Mandi dan Cuci Pakaian

Kamp tenda yang menampung pengungsi Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 26 Oktober 2023.
Kamp tenda yang menampung pengungsi Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 26 Oktober 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Pesisir Laut Mediterania adalah jawaban atas krisis air yang menimpa seluruh masyarakat Palestina. Meskipun, mereka masih sangat terancam dengan serangan udara penjajah Israel yang sewaktu-waktu menghilangkan nyawa dalam sekejap.

Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu, kembali menjadi sasaran penjajah Israel yang ingin mengambil alih wilayah Jalur Gaza. Akibatnya, sebagian besar kondisi tempat tinggal di sana seketika berubah menjadi sangat hancur.

Bahkan, penderitaan masyarakat Palestina bertambah karena terputusnya aliran listrik, layanan kesehatan, pasokan air minum dan makanan yang layak.

Tak patah asa, ada sekelompok masyarakat Palestina yang memilih merapat ke pesisir Laut Mediterania dan menggunakan air laut untuk berenang, mandi, dan mencuci pakaian.

Baca Juga: Penjajah Israel Ingin Bagi Dua Gaza, Presiden Palestina Mahmoud Abbas Geram

Adalah Andaleeb al-Zaq yang merasa bersyukur atas keberadaan Laut Mediterania hingga keluarganya yang beranggotakan 16 orang dapat mengungsi dari rumah mereka di Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza sesaat setelah datangnya serangan udara bertubi-tubi oleh penjajah Israel itu.

Kondisi itu, lantas mendorong mereka menuju ke Sekolah Dasar Alif yang dikelola oleh Badan Pengungsi PBB, tetapi ternyata semua ruang kelas sudah penuh dengan keluarga lain yang berjumlah 80 orang per kelas.

Akhirnya, mereka memilih mendirikan tenda di halaman sekolah dan menggunakan air seadanya dari Laut Mediterania.

Meski begitu, mereka sebenarnya tahu bahwa air Laut Mediterania juga sudah tercemar dan mengakibatkan anak-anak menderita diare, batuk, dan pilek.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat