kievskiy.org

Dokter Rumah Sakit Indonesia di Gaza Tantang Penjajah Israel Buktikan Tuduhan Soal Terowongan Rahasia

Rumah Sakit Indonesia-Palestina yang dituduh oleh Israel memiliki akses tersembunyi untuk pergerakan perlawananan Hamas
Rumah Sakit Indonesia-Palestina yang dituduh oleh Israel memiliki akses tersembunyi untuk pergerakan perlawananan Hamas /Antara/M Riezko Bima Elko

PIKIRAN RAKYAT – Rumah Sakit Indonesia di Gaza dituduh memiliki terowongan rahasia yang menghubungkan ke markas Hamas. Penjajah Israel bahkan mencoba untuk menghancurkan RS Indonesia berdasarkan klaim tersebut.

Menanggapi tudingan itu, pihak insinyur yang merancang RS Indonesia di Gaza membantahnya dengan tegas. Perancang Rumah Sakit Indonesia di Gaza menegaskan tidak ada terowongan yang menghubungkan dengan pihak manapun.

Penjajah Israel mengklaim di bawah Rumah Sakit Indonesia terdapat lokasi peluncuran serangan roket ke Negara Pendudukan. Mereka pun melancarkan serangkaian serangan agresif di sekitar RS Indonesia.

Beberapa fasilitas di Rumah Sakit Indonesia mengalami kerusakan parah. Bahkan tak lagi cukup untuk menampung pasien kritis.

Baca Juga: Vokalis Saosin Marah Lihat Penonton Ricuh di Konser BMTH Day 1, Kapok Datang Lagi ke Jakarta

dr Marwan menyebut bahwa tuduhan penjajah Israel tak benar. Dia pun menantang penjajah Israel untuk membuktikan klaim tersebut dengan melihat langsung ke dalam rumah sakit.

“Semua itu tidak benar. Mereka hanya ingin menyerang rumah sakit dan menebusnya. Ini merupakan rumah sakit yang dibangun Indonesia pada tahun 2016 untuk membantu pengobatan masyarakat Gaza. Datang dan lihatlah, Anda tidak akan menemukan terowongan dan bom, Anda hanya akan menemukan orang-orang kami sekarat,” kata dr Marwan, dikutip dari Memo.

Tak bisa banyak bantu pasien

dr Marwan mengaku keterbatasan alat medis dan pendukung lainnya membuat para dokter tak bisa banyak membantu pasien. Jumlah korban bertambah setiap harinya, dan diperkirakan masih banyak yang tertimbun di bawah reruntuhan.

“Saya melihat kengerian yang belum pernah saya lihat dalam perang sebelumnya, ini juga berarti luka dan cedera yang dialami pasien,” ujar dr Marwan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat