kievskiy.org

PBB Bilang Kondisi di Gaza Utara bak Neraka, Bikin Frustrasi

Warga Palestina meninggalkan rumah mereka selama serangan darat penjajah Israel, di tepi kamp pengungsi Beach di Kota Gaza.
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka selama serangan darat penjajah Israel, di tepi kamp pengungsi Beach di Kota Gaza. /Reuters/Mohammed Al-Masri

PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Jens Laerke berujar, ada beberapa masalah dalam menyalurkan bantuan ke Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir karena penyeberangan itu dirancang bukan untuk truk, melainkan pejalan kaki. Dari 65 truk yang membawa makanan, obat-obatan, perlengkapan kebersihan dan air, serta 7 ambulans yang menyeberang dari Mesir ke Gaza, Palestina, pada Rabu, 7 November 2023, Jens menerangkan, tak ada satu pun bantuan itu bisa mencapai ke Gaza utara.

“Kita tidak bisa berkendara ke utara pada saat ini, yang tentu saja sangat membuat frustrasi karena kita tahu masih ada beberapa ratus ribu orang yang masih tinggal di utara," kata dia, "jika ada neraka di bumi saat ini, maka namanya adalah Gaza utara."

Dia berujar, kondisi di sana hampir tak bisa dibayangkan, kehidupan yang penuh dengan ketakutan pada siang hari dan kegelapan pada malam hari.

Bayang-bayang penyakit menular

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terjadi lonjakan penyakit menular di Gaza seperti diare dan cacar air. Kabar tersebut disampaikan WHO pada 8 November 2023.

Selain itu, warga Palestina juga dihantui risiko kolera dan epidemi. Kondisi kurangnya air minum bersih dan polutan yang bertebaran melalui saluran air setelah kerusakan infrastruktur dilaporkan berkontribusi terhadap penularan penyakit.

Penasihat program strategis untuk infrastruktur dan layanan penting di Timur Tengah untuk Komite Internasional Palang Merah menyorot kondisi di Gaza.

"Di antara rendahnya tingkat akses terhadap air dan sanitasi yang layak, kepadatan penduduk yang ekstrim… Dan sebagian besar penduduk yang mengungsi ke tiga provinsi di wilayah selatan, Anda mempunyai lingkungan yang sangat kondusif bagi wabah dan penyebaran penyakit menular. Penyakit," tutur dia, seperti dilaporkan Al Jazeera.

WHO menyebut, sampah padat yang menumpuk di jalan-jalan membuat serangga dan hewan pengerat yang membawa dan menularkan berkembang biak. Berdasarkan data, ada 54.866 kasus infeksi saluran pernapasan, 33.551 diare, 12.635 ruam kulit, 8.944 kudis, dan 1.005 kasus cacar air.

Selain itu, 4 rumah sakit dikepung tentara penjajah Israel selama beberapa jam terakhir pada Jumat siang waktu setempat. Jumlah rumah sakit itu terdiri dari 3 rumah sakit di Gaza dan Rumah Sakit Indonesia di utara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat