kievskiy.org

Tak Ada Sedetik pun Tanpa Bom di Dekat Rumah Sakit di Gaza, Bikin Pengungsi hingga Petugas Medis Ketakutan

Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023.
Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023. /Reuters/Doaa Rouqa

PIKIRAN RAKYAT - Kompleks rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina, yakni Rumah Sakit al-Shifa ikut menjadi sasaran serangan penjajah Israel. Kompleks rumah sakit itu sendiri merupakan lokasi bagi para ribuan pengungsi untuk berlindung. 

Direktur Jenderal Rumah Sakit al-Shifa, Mohammad Abu Salmiya mengatakan bahwa serangan dari penjajah Israel itu mengenai warga sipil dan sejumlah jurnalis yang berada di halaman. Tentu, serangan itu juga melukai sejumlah orang.

Ada empat orang yang mengalami luka-luka, termasuk dua orang dalam kondisi kritis. 

“Hal ini menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk luka kritis. Bisa jadi terjadi pembantaian di tempat ini karena banyaknya orang di kompleks ini,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, Jumat, 10 November 2023. 

Baca Juga: Bukan Hamas, Helicopter Apache IDF Tembaki Rakyat Sendiri pada Serangan 7 Oktober 2023

Menurut keterangan Abu Salmiya, penjajah Israel pun sebelumnya telah melakukan pengeboman terhadap sebuah gedung yang berada di dekat rumah sakit. 

“Sebelumnya, mereka mengebom sebuah gedung yang sangat dekat dengan rumah sakit. Dan sekarang, terjadi bentrokan hebat dan pemboman besar-besaran di dekat rumah sakit,” ujarnya. 

Ledakan yang hampir tiada henti terjadi di dekat fasilitas tersebut pun membuat pasien hingga para petugas medis merasa ketakutan. Abu Salmiya pun menyebut bahwa apa yang dilakukan penjajah Israel itu merupakan perang melawan seluruh warga Palestina. 

“Tidak ada satu detik pun yang berlalu tanpa pengeboman di dekat rumah sakit. Banyak jendela rumah sakit yang pecah, dan ada ketakutan serta kecemasan di antara petugas medis, pasien, dan pengungsi,” ucapnya. 

Baca Juga: MUI: Dukungan terhadap Kemerdekaan Palestina Saat Ini Hukumnya Wajib

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat