kievskiy.org

Pembantaian Penjajah Israel di RS Al Shifa Gaza Berlanjut, Kekejaman di Bawah Nama 'Pencarian' Tanpa Bukti

Seorang pria berjalan di dalam lokasi rumah sakit Al Shifa selama pembantaian penjajah Israel di sekitar rumah sakit di Kota Gaza.
Seorang pria berjalan di dalam lokasi rumah sakit Al Shifa selama pembantaian penjajah Israel di sekitar rumah sakit di Kota Gaza. /Reuters/Ahmed El Mokhallalati

PIKIRAN RAKYAT - Pembantaian penjajah Israel di Rumah Sakit (RS) terbesar di Gaza, Al Shifa, berlanjut ke hari kedua. Mereka menyerbu fasilitas kesehatan tersebut, memasuki kompleks medis dari bagian selatan.

"Situasi di Rumah Sakit Al Shifa memang sangat mengerikan," ucap wartawan Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan pada Kamis 16 November 2023 pagi.

RS Al Shifa menampung ribuan pasien, staf medis, dan pengungsi Palestina yang tidak diizinkan pergi. Sementara itu, penjajah Israel datang membawa berbagai macam kendaraan tempur.

"Buldoser dan tank Israel dilaporkan telah maju di dalam kompleks rumah sakit, merusak dinding fasilitas. Dokter dan pekerja medis lainnya juga dilaporkan diinterogasi," ujar Tareq Abu Azzoum.

Tank dan pasukan penjajah Israel pertama kali memasuki kompleks Al Shifa pada Rabu 15 November 2023 pagi. Hal itu dilakukan setelah mereka mengepung dan membombardir fasilitas kesehatan tersebut selama berhari-hari.

Penjajah Israel mengklaim RS Al Shifa Gaza digunakan sebagai pusat komando Hamas, tetapi mereka belum mendapatkan bukti untuk mendukung pernyataan itu. Sementara itu, Hamas menolak tuduhan tersebut dan telah mengundang PBB untuk mengirim penyelidik untuk memverifikasi kebenaran.

"Ini adalah rumah sakit sipil. Tidak ada anggota Hamas di Rumah Sakit Al Shifa," kata direktur jenderal rumah sakit di Jalur Gaza, Mohammed Zaqout.

"Tidak ada aktivitas militer di Al Shifa. Semua yang terjadi ada di sekitar rumah sakit. Namun di dalam rumah sakit, semua orang adalah warga sipil," tuturnya menambahkan.

Nakes Ditutup Mata dan Diinterogasi

Wartawan Al Jazeera lainnya, Hani Mahmoud mengatakan bahwa lebih dari 24 jam setelah pasukan penjajah Israel pertama kali menyerbu kompleks RS Al Shifa. Mereka gagal mendapatkan bukti yang menghubungkan rumah sakit tersebut dengan Hamas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat