kievskiy.org

UNICEF: Teriakan Kengerian dari Gaza, Anak-Anak Palestina Jadi Korban Pembantaian Penjajah Israel

Anak-anak duduk di belakang ambulans setelah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Al-Ahli, menurut Kementerian Kesehatan Gaza di Kota Gaza, Jalur Gaza, 17 Oktober 2023.
Anak-anak duduk di belakang ambulans setelah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Al-Ahli, menurut Kementerian Kesehatan Gaza di Kota Gaza, Jalur Gaza, 17 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Al-Masri

PIKIRAN RAKYAT - Kepala badan anak-anak PBB (UNICEF), Catherine Russell mengecam aksi pembantaian penjajah Israel di Palestina. Dia pun mengungkapkan kengerian yang dilihatnya selama kunjungan ke Rumah Sakit di Gaza.

Melihat situasi di Gaza, dia mendesak pihak-pihak terkait untuk 'menghentikan kengerian ini'. Apalagi, banyak anak-anak yang tidak bisa mendapatkan tempat aman di tengah genosida penjajah Israel.

"Apa yang saya lihat dan dengar sangat mengerikan. Mereka telah mengalami pemboman, kehilangan, dan perpindahan berulang kali. Di dalam Jalur Gaza, tidak ada tempat yang aman bagi satu juta anak-anak Gaza untuk berlindung," kata Catherine Russell dalam sebuah pernyataan, Rabu 15 November 2023.

Organisasi Dunia 'Hanya' Prihatin

PBB dan Palang Merah juga menyuarakan kekhawatiran, menuntut agar ribuan pasien dan warga sipil di sana dilindungi. Tuntutan itu disampaikan, usai penjajah Israel membombardir fasilitas kesehatan di jalur Gaza.

"Saya terkejut dengan laporan serangan militer di rumah sakit Al-Shifa di Gaza," ucap kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths.

"Perlindungan bayi baru lahir, pasien, staf medis dan semua warga sipil harus mengesampingkan semua masalah lainnya. Rumah sakit bukanlah medan pertempuran," tuturnya menambahkan.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pun mengungkapkan rasa setuju terkait hal tersebut. Dia memperingatkan bahwa badan kesehatan PBB kehilangan kontak dengan petugas medis di Rumah Sakit yang diserang.

"Laporan serangan militer ke rumah sakit Al-Shifa sangat memprihatinkan. Kami sangat khawatir akan keselamatan mereka dan pasien mereka," ujarnya.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) juga mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap pembantaian di Gaza. Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat