kievskiy.org

Nakes RS Indonesia di Gaza Terpaksa Amputasi Pasien: Organ Mereka Membusuk

Petugas medis berusaha menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, yang berusia kurang dari satu tahun dan terluka dalam serangan Israel di rumah mereka, di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara.
Petugas medis berusaha menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, yang berusia kurang dari satu tahun dan terluka dalam serangan Israel di rumah mereka, di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara. /Reuters/Anas al-Shareef

PIKIRAN RAKYAT - Penjajah Israel dilaporkan sangat membatasi pasokan air, makanan, listrik dan bahan bakar. Badan-badan bantuan pun memperingatkan bencana kemanusiaan di daerah Gaza.

Hal itu pun mengakibatkan Rumah Sakit (RS) Indonesia di jalur Gaza benar-benar tak berfungsi. Mereka kekurangan pasokan obat dan seluruh fasilitas kesehatan terhenti.

"Tim medis (di rumah sakit Indonesia) terpaksa mengamputasi beberapa (bagian tubuh) pasien karena membusuknya organ," kata wartawan Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum melaporkan dari Khan Youni pada Kamis 16 November 2023.

Dia menuturkan bahwa rumah sakit tidak dapat memindahkan yang terluka ke tempat lain. "Semua rumah sakit di Kota Gaza dan utara telah berhenti beroperasi," ucap Atef al-Kahlout.

Rumah Sakit Indonesia terletak di dekat kamp pengungsi Jabalia, dan merupakan yang terbesar di Gaza. Fasilitas kesehatan itu telah melindungi ratusan orang terlantar yang mencari perlindungan di sana.

Sekitar rumah sakit telah diserang beberapa kali oleh pasukan penjajah Israel, dengan setidaknya dua warga sipil tewas dalam serangan antara 7 dan 28 Oktober 2023. Penjajah Israel menuduh RS Indonesia digunakan untuk menyembunyikan pusat komando dan kontrol bawah tanah Hamas.

Pejabat Palestina dan kelompok Indonesia yang mendanai rumah sakit pun secara tegas membantah klaim tersebut.

RS Indonesia Lumpuh Total

Rumah sakit (RS) Indonesia di Gaza utara dipastikan benar-benar tidak berfungsi akibat kurangnya berbagai pasokan yang diperlukan. Padahal, fasilitas kesehatan tersebut dipenuhi oleh pasien yang terluka akibat pembantaian penjajah Israel.

Rekaman dari rumah sakit di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara menunjukkan warga Palestina yang terluka berbaris di lorong-lorong fasilitas. Mereka berbaring tengkurap di tengah genangan darah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat