kievskiy.org

Kenapa RS Al Shifa Gaza Sangat Penting Bagi Israel Penjajah?

Potret Rumah Sakit Al Shifa Gaza yang menjadi naungan bagi pengungsi Palestina, yang berlindung dari serangan Israel
Potret Rumah Sakit Al Shifa Gaza yang menjadi naungan bagi pengungsi Palestina, yang berlindung dari serangan Israel /Reuters/Doaa Rouqa

PIKIRAN RAKYAT - Sejak serangan yang meletus pada 7 Oktober 2023, Rumah Sakit (RS) Al Shifa di bagian utara Gaza kerap mendapat sorotan secara mencolok dalam berita. Selama beberapa hari terakhir, fasilitas kesehatan terbesar di Gaza itu menjadi pusat dari segala hal.

Lebih dari 11.500 warga Palestina tewas, hampir setengah dari mereka adalah anak-anak. Belasan ribu nyawa itu melayang di tangan Israel penjajah.

Adegan brutal sedang berlangsung di rumah sakit ketika penembak jitu menghabiskan berhari-hari menembaki siapa pun yang mencoba berpindah dari satu gedung medis ke gedung medis lainnya, yang memicu kecaman internasional. Namun, Israel penjajah tampaknya tidak terpengaruh.

Mereka mengepung RS Al Shifa, melakukan genosida yang mengancam nyawa tenaga kesehatan dan pasien di sana. Aksi keji itu dilakukan, dengan dalih keberadaan hamas di rumah sakit tersebut.

Lalu, kenapa RS Al Shifa sangat penting di mata Israel penjajah? Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, berikut penjelasannya.

Signifikansi Al-Shifa

Pentingnya RS Al Shifa berada di luar medis. Kompleks medis bertingkat yang namanya diterjemahkan menjadi 'Rumah Penyembuhan' itu telah digambarkan sebagai jantung Gaza.

RS Al Shifa telah ada sejak zaman penjajahan Inggris atas Palestina dan menjadi rumah sakit pada 1946 setelah awalnya menampung barak tentara Inggris. Fasilitas kesehatan itu telah selamat dari beberapa perang dan bertahun-tahun pendudukan Israel penjajah.

Sejak bulan lalu, pasokan obat-obatan dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan telah ditolak untuk dialokasikan ke Gaza, termasuk RS Al Shifa dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya. Penolakan itu terjadi sebelum pasukan Israel penjajah masuk dan meledakkan toko-toko obat-obatan yang semakin menipis.

Staf rumah sakit harus mengubur puluhan orang di kuburan massal dengan alasan mereka kehabisan pilihan. Mayat-mayat masih tergeletak di sekitar halamannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat