kievskiy.org

Dulu Desak Perdamaian, Kenapa AS Kini Jadi Sekutu Setia Israel?

Ilustrasi Israel dan Palestina.
Ilustrasi Israel dan Palestina. /Reuters/Ronen Zvulun

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah konflik Israel terhadap Palestina yang kian memanas, Amerika Serikat (AS) tak pernah luput dari sorotan. Negeri Paman Sam ini merupakan negara pertama yang memberi pengakuan de facto terhadap Israel usai menyatakan kemerdekaan pada 14 Mei 1948.

75 tahun berlalu, AS masih digadang-gadang sebagai sekutu militer dan diplomatik terkuat Israel. Namun kenyataannya, tak selalu seperti itu.

Dalam dua dekade pertama sejak Israel 'merdeka', Prancis konsisten menjadi sekutu utama. Negeri Menara Eiffel ini rupanya menjadi pemasok hampir seluruh senjata utama untuk militer Israel kala itu.

Tak seperti sekarang, AS tidak menawarkan perlindungan diplomatik kepada Israel. Bahkan saat Israel menginvasi Mesir bersama Inggris dan Prancis saat konflik Suez pada 1956, AS justru bersatu bersama Rusia di PBB untuk memaksa Israel dan sekutunya mundur.

Baca Juga: Tentara Israel Penjajah Dibuat Murka dengan Ulah Netizen Indonesia Sampai Minta Pertolongan

Selama bertahun-tahun, bantuan AS kepada Israel hanya sebatas pinjaman untuk memenuhi kebutuhan pangan. Lantas mengapa AS kini berubah?

AS Merapat Jadi Sekutu Israel

Dilansir dari The Guardian, Presiden ke-36 AS Lyndon Johnson mulanya merasa bersimpati dengan Israel. Namun dia khawatir akan adanya konflik regional di Uni Soviet jika AS menjadi pemasok senjata Israel.

Situasi pun berubah setelah Israel memenangkan peperangan, serta memulai penjajahan terhadap warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. AS lantas menyimpulkan bahwa negara-negara Arab telah berpindah haluan ke kubu Uni Soviet. Oleh karena itu, AS mulai menjual lebih banyak senjata kepada Israel.

Johnson berkomitmen bahwa AS akan membantu Israel dalam mempertahankan kekuatan militernya. Selama puluhan tahun, AS membantu Israel membangun militer terkuat di Timur Tengah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat