kievskiy.org

Direktur RS Indonesia di Gaza: di Sini Lebih Buruk daripada RS Al Shifa

Seorang anak Palestina yang terluka dalam serangan Israel dibantu di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 18 November 2023.
Seorang anak Palestina yang terluka dalam serangan Israel dibantu di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 18 November 2023. /Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Dalam laporan terbaru, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Mohammad Zakkout, menyatakan bahwa situasi di fasilitas medis tersebut jauh lebih parah daripada yang dialami RS Al Shifa di Gaza.

Zakkout menjelaskan bahwa kondisi di RS Indonesia dapat digambarkan sebagai "luar biasa buruk" dan membandingkannya dengan situasi di RS Al Shifa.

Pada Senin 20 November 2023, Zakkout menyampaikan, "Apa yang terjadi di sini lebih buruk daripada yang terjadi di Rumah Sakit Al Shifa, karena di sini rumah sakit yang lebih kecil."

Pernyataan ini mencerminkan tingkat keparahan dan ketidakamanan yang dihadapi oleh fasilitas medis tersebut.

Sebagai informasi, RS Al Shifa sebelumnya telah menjadi sasaran gempuran intensif oleh Israel, dengan penggunaan tank dan penembak jitu yang mengakibatkan korban jiwa di antara warga yang berusaha melarikan diri dari rumah sakit.

Zakkout mengekspresikan kekhawatiran bahwa RS Indonesia mungkin akan mengalami "pembantaian yang lebih besar" di masa mendatang.

Pasukan Israel diketahui telah menargetkan area sekitar RS Indonesia sejak Senin pagi, menggunakan tank untuk mengepung fasilitas medis tersebut. Dampak dari serangan ini telah menyebabkan kematian 12 orang dan meningkatkan kekhawatiran akan kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Agresi Israel yang dimulai sejak 7 Oktober lalu telah mengakibatkan ledakan berkelanjutan dan korban jiwa terus meningkat. Selama periode agresi ini, pasukan Israel juga menyerang warga sipil dan objek-objek penting seperti sekolah, tempat ibadah, dan rumah sakit.

Total korban tewas akibat gempuran Israel mencapai angka yang mencemaskan, dengan lebih dari 13.000 orang kehilangan nyawa mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat