kievskiy.org

Penjajah Israel 'Suudzon' dan Sesali Gencatan Senjata: Ini Akan Rugikan Kita selama Beberapa Generasi

Ilustrasi demonstrasi pro-Israel.
Ilustrasi demonstrasi pro-Israel. /Reuters/Jeenah Moon

PIKIRAN RAKYAT - Saat suara mayoritas di kabinet Israel penjajah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, segelintir orang dari anggota garis keras, seperti Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menunjukkan penolakannya terhadap jeda kemanusiaan di Jalur Gaza.

Ben menganggap, keputusan itu hanya menguntungkan pasukan bersenjata Hamas dan diduga akan menimbulkan dampak negatif bagi negaranya di masa mendatang.

“Hamas menginginkan jeda ini lebih dari apa pun,” ujar dia.

Prasangka buruk mulai muncul dari benak Ben yang berpikir bahwa selama gencatan senjata berlangsung, Hamas akan memanfaatkan jeda tersebut untuk mengisi kembali pasokan dan memformulasi ulang kelompoknya dalam melawan Israel.

Baca Juga: Bawaslu Cianjur Awasi Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan Suara 

Oleh karena itu, Ben bersikukuh pihaknya tidak berkenan dengan kesepakatan gencatan senjata di Gaza menyusul kecurigaan jeda dapat 'menghambat' momentum Israel setelah lebih dari sebulan serangan tanpa henti.

“Tetapi kami tidak bersatu. Keputusan ini akan menyebabkan kerugian besar bagi kita selama beberapa generasi,” katanya.

Respons Presiden Israel Penjajah

Di sisi lain, Presiden Israel penjajah, Isaac Herzog mengatakan pihaknya dapat memahami dan memaklumi penolakan yang ditunjukkan oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir melalui pernyataan tertulis.

Dia mengakui bahwa keputusan itu adalah hal yang menyakitkan dan sulit bagi Israel.

Kendati demikian, Isaac menambahkan, ada kewajiban moral yang harus dipenuhi warga Yahudi dan Israel dalam menjamin kebebasan dan keselamatan para sandera di waktu bersamaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat