kievskiy.org

Israel Penjajah Tangkap Direktur RS Al Shifa Gaza Jelang Gencatan Senjata

Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023.
Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023. / REUTERS/Doaa Rouqa

PIKIRAN RAKYAT - Israel penjajah menangkap direktur Rumah Sakit (RS) terbesar di Gaza, Al Shifa. Tidak hanya sang direktur, beberapa dokter juga ikut ditangkap.

Direktur RS Al Shifa, Muhammad Abu Salmiya ditangkap bersama dengan beberapa dokter senior lainnya. Laporan itu disampaikan seorang kepala departemen RS Al Shifa Khalid Abu Samra dan Otoritas Penyiaran Israel penjajah.

RS Al Shifa telah menjadi fokus utama serangan darat Israel penjajah di Gaza utara. Tentara penjajah yang melakukan penggerebekan menuduh Hamas menggunakan kompleks terowongan di bawah fasilitas di Kota Gaza untuk melancarkan serangan. Namun, Hamas dan pejabat rumah sakit telah berulang kali membantah klaim tersebut.

Kantor kemanusiaan PBB mengatakan bahwa Israel penjajah "menghalangi" konvoi ambulans yang mengangkut 190 pasien terluka dan sakit dari RS Al Shifa ke selatan. Hal itu mengakibatkan perjalanan memakan waktu hampir 20 jam.

"Penundaan panjang di pos pemeriksaan militer Israel penjajah yang membagi Gaza utara dan selatan menempatkan nyawa orang-orang yang terluka dan sakit dalam bahaya", kata Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (Palestine Red Crescent Society – PRCS), dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Layanan medis sebelumnya mengatakan bahwa 14 ambulans, dua bus PBB, dan kendaraan lain terlibat dalam evakuasi pasien. Selain itu, ada juga sejumlah tim medis dari Rumah Sakit al-Shifa.

PRCS mengatakan bahwa tiga paramedis dan seorang pendamping dari salah satu pasien yang terluka ditahan selama lebih dari tiga jam dalam cuaca dingin. Sementara para pasien dipindahkan ke rumah sakit di selatan.

Israel Penjajah Sesali Gencatan Senjata

Pada saat suara mayoritas di kabinet Israel penjajah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, segelintir orang dari anggota garis keras, seperti Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menunjukkan penolakannya terhadap jeda kemanusiaan di Jalur Gaza. Ben menganggap, keputusan itu hanya menguntungkan pasukan bersenjata Hamas dan diduga akan menimbulkan dampak negatif bagi negaranya di masa mendatang.

“Hamas menginginkan jeda ini lebih dari apa pun,” ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat