PIKIRAN RAKYAT - Otoritas Penyiaran Israel Penjajah melaporkan bahwa lebih dari 100 tentara mereka menderita kebutaan sebagian atau seluruhnya, akibat ledakan di bagian utara Jalur Gaza.
Laporan tersebut tidak menguraikan rinci sifat ledakan tersebut dan akibatnya untuk para tentara. Cedera parah di antara pasukan mereka masih dirahasiakan pemerintahan zionis. Namun, jelasnya, otoritas di sana mengkategorikan peristiwa sebagai hal yang mengkhawatirkan.
Agresi Militer Meningkat usai Gencatan Senjata 7 Hari
Militer Israel semakin meningkatkan agresi militer dan operasi genosida di Gaza, usai berakhirnya gencatan senjata atau jeda kemanusiaan selama tujuh hari, yang dimulai sejak 24 November 2023 hingga 1 Desemberber 2023.
Pasukan IOF lantas mengepung rumah pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Khan Younis seiring dengan meningkatnya intensitas serangan di jalur Gaza. Sebagian besar penduduk Gaza, lebih dari 80 persen kini telah mengungsi.
Kepala hak asasi manusia PBB memantau pemindahan dan mengumumkan kian meningkatnya potensi bencana kemanusiaan.
75 tahun dijajah, dua bulan dibantai habis-habisan, sipil Palestina tak punya banyak pilihan. Sementara itu, Komunitas internasional berada dalam kewaspadaan tinggi terkait genosida Gaza.
Bahkan, Amerika Serikat (AS) mengeluarkan panduan keamanan untuk komunitas berbasis agama mengingat meningkatnya antisemitisme dan Islamofobia, buntut dari eskalasi konflik Timur Tengah.
Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) telah menyerukan penghentian kemanusiaan lebih lanjut dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Gaza. Sementara itu, negara-negara Arab di PBB sedang menyempurnakan usulan resolusi Dewan Keamanan yang menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel-Gaza.
Baca Juga: AS Tentang Ambisi Israel Kuasai Gaza, Gedung Putih: Kami Tidak Mendukung