PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat gunakan hak veto untuk menolak resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina yang kini telah disetujui oleh 102 negara lebih.
Penolakan terhadap resolusi gencatan senjata ini, menurut Wakil Perwakilan Tetap AS untuk PBB, Robert Wood memiliki tujuan yang jelas dan alasan yang tak boleh diabaikan.
"Sayangnya, hampir semua rekomendasi kami diabaikan," ujarnya.
Wood mengatakan, rancangan yang dikeluarkan DK PBB tidak memikirkan dampak negatif di kemudian hari, terutama untuk pihak Israel penjajah.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Larang Relawan Klarifikasi Nyinyir dan Fitnah di Internet: Tak Perlu
Lagi pula, menurutnya gencatan senjata tidak akan memengaruhi banyak hal di Jalur Gaza yang kondisinya kini telah kacau balau.
"Resolusi itu tidak seimbang dan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga tidak akan memberikan kemajuan nyata dalam hal apa pun di lapangan. Sehingga dengan menyesal kami tidak dapat mendukungnya," ujar Wood.
AS berpendapat, gencatan senjata bisa menjadi bom waktu bagi pihak terlibat yang dampaknya mungkin lebih buruk ketimbang masa kini.
"Kami tidak mendukung seruan resolusi ini untuk gencatan senjata yang tidak berkelanjutan yang hanya akan menanam benih bagi perang berikutnya," katanya.