kievskiy.org

Benjamin Netanyahu: Militer Israel Akan Kendalikan Jalur Gaza Setelah Agresi Berakhir

Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. /KOLAM/Kolam ABIR SULTAN via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan rencana untuk mengendalikan militer Israel di Jalur Gaza setelah berakhirnya agresi. Bocoran rencana ini terungkap dalam sebuah rapat tertutup bersama parlemen beberapa waktu lalu.

Netanyahu menyatakan bahwa setelah perang, Gaza akan berada di bawah kendali militer Israel, sementara aspek administratif akan ditangani oleh "otoritas sipil." Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa Israel tidak akan menyerah pada tekanan internasional terkait langkah tersebut.

"Setelah perang, seorang administrator sipil akan beroperasi di Gaza. Kami tidak akan menyerah pada tekanan internasional," ujar Netanyahu seperti yang dikutip oleh Al Jazeera pada Selasa 12 Desember 2023.

Dalam diskusi tersebut, Netanyahu juga menyamakan Otoritas Palestina dengan Hamas, menyatakan bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menghancurkan Israel.

"Perbedaan antara Hamas dan Otoritas Palestina adalah, Hamas ingin menghancurkan Israel sekarang juga, sementara Otoritas Palestina ingin melakukannya dalam beberapa tahap," jelas Netanyahu kepada Komite Hubungan Luar Negeri Knesset.

Dalam transkrip pernyataannya yang bocor, Netanyahu mencoba mencegah Otoritas Palestina mengambil kendali atas Jalur Gaza setelah agresi Israel berakhir.

Pada kesempatan itu, Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel akan terus melancarkan agresi ke Palestina hingga kelompok Hamas dihancurkan. Selain itu, ia mengungkap bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan mendukung rekonstruksi Jalur Gaza setelah konflik antara Israel dan Hamas sejak 7 Oktober berakhir.

"Langkah pertama di Gaza adalah mengalahkan Hamas. Setelah itu, saya yakin Uni Emirat Arab dan Arab Saudi akan mendukung rehabilitasi Jalur Gaza," tambah Netanyahu.

Meski demikian, klaim Netanyahu tentang dukungan dari Uni Emirat Arab dan Arab Saudi masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut, dan hingga saat ini belum ada indikasi konkret dari negara-negara Teluk Arab terkait dukungan mereka terhadap rehabilitasi dan pembangunan di Jalur Gaza pascaagresi Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat