kievskiy.org

Natal dari Betlehem Palestina: Gereja Bisu, Israel Penjajah Tutup Rapat Jalan Menuju Kota

Pemandangan toko suvenir yang tutup di sekitar Manger Square di Betlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 9 Desember 2023.
Pemandangan toko suvenir yang tutup di sekitar Manger Square di Betlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 9 Desember 2023. /REUTERS/Lucy Marks

PIKIRAN RAKYAT - Kota Betlehem, tempat kelahiran Kristus berada di Tepi Barat yang diduduki, di Palestina. Natal dari Kota itu kini tak lagi seramai biasa. Ribuan peziarah dan wisatawan bulan Desember adalah memori lama sebelum Israel Penjajah menguasai wilayah tersebut.

Pohon Natal raksasa, parade, dan upacara keagamaan biasanya meresmikan perayaan musim ini di Nativity Square, Betlehem. Namun, tahun ini hal-hal semacam itu mustahil terjadi lantaran serangan IOF bertubi-tubi meluluhlantakan Jalur Gaza, serta karena kesulitan ekonomi di sana.

Jalan-jalan dan halaman di Betlehem sebagian besar kosong, jalan-jalan menuju kota itu telah ditutup oleh pasukan Israel Penjajah, dan beberapa kota di wilayah tersebut telah mengalami rangkaian penggerebekan disertai kekerasan oleh tentara bersenjata IOF.

Gereja-gereja di seluruh Palestina mengumumkan pembatalan semua perayaan Natal sebagai ekspresi persatuan bersama Gaza. Penguruz gereja juga membatasi aktivitas hanya pada kebaktian dan doa rutin.

Situasi perang di Palestina berdampak pada pariwisata Natal, yang baru bangkit kembali tahun lalu setelah jeda selama dua tahun karena pembatasan kesehatan dan perjalanan terkait pandemi virus Covid-19.

Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Palestina Betlehem biasanya menerima hingga 1,5 juta wisatawan setiap tahunnya. Bisnis lokal sangat menderita selama beberapa tahun terakhir, termasuk toko ukiran dan barang antik milik Jack Issa Juqman (52).

Pria ini telah membuat patung kayu dan ukiran yang berhubungan dengan Yesus sejak ia masih remaja, sama seperti ayah dan kakeknya terdahulu. Karya-karya itu diyakini telah lestari sekitar 200 tahun lalu, kata Juqman kepada Al Jazeera.

"Kerajinan tradisional adalah warisan keluarga," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 23 Desember 2023.

Baca Juga: 20.000 Lebih Warga Palestina Tewas oleh Penjajah Israel di Gaza sejak 7 Oktober

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat