kievskiy.org

ASEAN-Tiongkok Bicara Soal Sengketa Laut China Selatan, Ahli Sebut Ketegangan Bisa Makin Buruk

Peta yang menunjukkan wilayah Laut China Selatan, sembilan garis putus-putus (nine dash line) merupakan wilayah yang diklaim Tiongkok.
Peta yang menunjukkan wilayah Laut China Selatan, sembilan garis putus-putus (nine dash line) merupakan wilayah yang diklaim Tiongkok. /CSIS Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) via SCMP

PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok memang mengeluarkan catatan kesimpulan awal dari pembicaraan dengan ASEAN untuk kode etik terkait sengketa Laut China Selatan.

Tapi, para ahli di kawasan Asia Tenggara mengatakan mereka ragu kesepakatan itu dapat dicapai.

Sepuluh negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memandang kode etik dapat ditegakkan secara hukum code of conduct (COC) sebagai tindakan terbaik untuk perdamaian di perairan sengketa Laut China Selatan.

Baca Juga: Lowongan Kerja September 2020: PT Sentra Vidya Utama Buka 3 Posisi untuk Lulusan S1

Tiongkok dengan sembilan garis putus-putus mengklaim sekitar 85 persen Laut China Selatan, yang mengalami tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Malaysia, Vietnam, Brunei, Indonesia dan Filipina.

Hoang Thi Ha, dalam diskusi yang diselenggarakan oleh I Singapore’s ISEAS-Yusof Ishak Institute and the city state’s East Asian Institute, mengatakan bahkan tanpa pandemi virus corona, harapan Beijing untuk menyimpulkan perundingan kode etik pada tahun 2021 masih mustahil dicapai, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari SCMP.

Dalam rangkaian pertemuan minggu lalu antara 10 negara ASEAN dengan Tiongkok dan Amerika Serikat, Beijing telah berusaha untuk menunjukkan bahwa negosiasi kembali ke jalurnya.

Baca Juga: Wagub Jakarta Mengaku Sulit Hadapi Klaster Covid-19, Faisal Basri: Pengganggunya Pemerintah Pusat

Namun,Hoang Thi Ha yang juga ketua peneliti politik dan keamanan ASEAN di ISEAS-Yusof Ishak Institute, mengatakan bahwa pertemuan ini hanya membahas tentang bagaimana melanjutkan negosiasi, bukan negosiasi itu sendiri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat