PIKIRAN RAKYAT - Seorang imam berusia 52 tahun, Hassan Sharif ditembak mati di luar sebuah masjid di New Jersey, Amerika Serikat (AS) pada Rabu 3 Januari 2024 waktu setempat. Serangan yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) itu terjadi tepat sebelum salat subuh.
Dia ditembak di luar masjid Masjid Muhammad, tempatnya menjadi imam penduduk selama lebih dari empat tahun. Namun, sampai saat ini pria bersenjata pelaku penembakan masih buron dan motifnya masih belum jelas.
Akan tetapi, jaksa agung New Jersey, Matthew Platkin mengatakan bahwa tidak ada indikasi serangan itu dimotivasi oleh bias atau tindakan terorisme.
"Kami juga tahu bahwa Imam Sharif hanyalah korban terbaru dalam epidemi kekerasan senjata yang tidak masuk akal yang melanda negara kami," ucapnya.
Penegak hukum sedang mencari penembak dan meminta informasi apapun yang dapat membantu mengidentifikasi pria bersenjata itu.
"Kami belum tahu semua detailnya, tetapi inilah yang kami ketahui: Imam Hassan Sharif berdiri bersama orang-orang di kota ini, dan kami akan berdiri bersamanya dan keluarganya," kata Wali kota Newark Ras Jua Baraka dalam siaran pers.
Kerumunan besar berkumpul untuk memprotes dan mendorong pihak berwenang membawa pelaku penembakan ke pengadilan. Mereka juga menuntut agar Polisi berjaga di luar masjid.
Peningkatan Kasus Kekerasan Muslim dan Yahudi di AS
Kekerasan terhadap Muslim dan Yahudi telah mengalami peningkatan tajam sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) melaporkan 2.171 permintaan bantuan dan laporan bias hanya dalam waktu dua bulan setelah perang dimulai.
Direktur FBI, Christopher Wray mengatakan bahwa antisemitisme di AS mencapai "tingkat bersejarah" setelah perang di Gaza. Dia mengatakan, 60 persen dari semua kejahatan rasial berbasis agama menargetkan orang-orang Yahudi.