kievskiy.org

Pertama dalam Sejarah, AS Usulkan Rancangan Gencatan Senjata Sementara di Gaza ke DK PBB

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perang Israel, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023.
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perang Israel, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. /Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein

PIKIRAN RAKYAT - Untuk pertama kalinya, Amerika Serikat (AS) menyusun resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza. Mereka menyerukan agar gencatan senjata sementara dilakukan "sesegera mungkin", dan menentang serangan darat Israel penjajah di kota selatan Rafah.

Padahal, pada kesempatan sebelumnya, AS justru melayangkan veto terhadap rencana resolusi gencatan senjata di Gaza. Namun, kini mereka menjadi pihak yang merancang resolusi tersebut.

Draf itu mengatakan bahwa DK PBB harus menggarisbawahi dukungan AS untuk gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin. Hal itu berdasarkan formula semua sandera dibebaskan, juga mengangkat semua hambatan untuk penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar di Gaza.

Rancangan AS juga memperingatkan Israel penjajah untuk tidak melancarkan serangan darat di Rafah. "Dewan Keamanan harus menggarisbawahi bahwa serangan darat besar seperti itu tidak boleh dilanjutkan, dalam situasi saat ini," ucapnya.

Berniat Veto Rancangan Aljazair

Israel penjajah mengatakan pihaknya berencana untuk menyerbu Rafah, tempat lebih dari 1,4 juta warga Palestina di Gaza mencari perlindungan. Rencana tersebut telah memicu kekhawatiran internasional yang luas, karena langkah seperti itu akan membunuh sebagian besar warga sipil dan secara tajam memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Aljazair sebagai anggota Arab DK PBB saat ini, mengajukan rancangan resolusi awal lebih dari dua minggu lalu, yang akan menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel-Hamas.

Rancangan resolusi Aljazair dijadwalkan akan dilakukan pemungutan suara pada Selasa, 20 Februari 2024. Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield sebelumnya mengisyaratkan bahwa mereka akan melayangkan veto.

Dia mengatakan, rancangan Aljazair dapat membahayakan "negosiasi sensitif" pada tawanan yang diambil oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Israel penjajah ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

AS, Mesir, Israel, dan Qatar telah mengadakan negosiasi tentang potensi gencatan senjata Israel-Hamas dan pertukaran tawanan yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat