kievskiy.org

Israel Penjajah Bangun 7.000 Rumah 'Ilegal' Baru bagi Yahudi di Tepi Barat

Tembok Apartheid yang dibangun Israel sejak 2002 untuk memisahkan warga Palestina dengan pemukim Israel di Tepi Barat Gaza.
Tembok Apartheid yang dibangun Israel sejak 2002 untuk memisahkan warga Palestina dengan pemukim Israel di Tepi Barat Gaza. /Mohamad Torokman/Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Israel telah merencanakan pembangunan lebih dari 7.000 rumah pemukim baru bagi Yahudi, untuk melanjutkan proyek E1 dalam agenda mereka. Hal itu ditegaskan pemerintah sayap kanan Israel. Rencana sudah disepakati untuk kemudian segera dieksekusi.

Ribuan lebih rumah baru itu hendak dibangun di permukiman Yahudi, di Tepi Barat yang diduduki. Kabar tersiar pada Kamis, 22 Februari 2024. Langkah tersebut tentu menimbulkan pertentangan mengingat kian tingginya penolakan internasional terhadap pembangunan di wilayah pendudukan Israel Penjajah.

Pengumuman pembangunan ini disampaikan hanya selang beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengecam keras pembangunan pemukiman Israel di tanah pendudukan di Palestina.

Israel Penjajah lagi-lagi menipu DK PBB. Sebab, sebelumnya, para diplomat mengatakan mereka telah menerima jaminan Israel supaya menahan diri dari tindakan sepihak selama enam bulan ke depan.

Bahkan, Amerika Serikat (AS), sekutu terdekat Israel telah berulang kali mengkritik pembangunan pemukiman Israel, lantaran hal itu dinilai akan melemahkan harapan solusi dua negara dengan Palestina. Meski begitu, AS tak lantas mengambil tindakan pasti untuk menghentikan Israel.

Dilansir dari AP News, Kelompok pengawas anti-permukiman, Peace Now, yang menghadiri pertemuan itu mengatakan, komite perencanaan Israel menyetujui sekitar 7.100 unit rumah baru di seluruh Tepi Barat.

Peace Now mengatakan, komite tersebut menjadwalkan pertemuan bulan depan untuk membahas rencana pengembangan kawasan strategis di timur Yerusalem yang dikenal sebagai E1.

AS sejatinya telah memblokir proyek tersebut. AS menghendaki untuk membagi dua Tepi Barat dan mendirikan negara Palestina berdampingan dengan Israel. Namun, menurut para kritikus langkah itu terlalu mustahil dilakukan.

Direktur baru Peace Now, Lior Amihai, mengatakan bahwa sekitar 5.200 unit rumah sedang dalam tahap awal perencanaan, sementara sisanya disetujui untuk pembangunan jangka pendek. Dia juga mengatakan pembangunan telah disetujui di empat pos terdepan yang seharusnya ilegal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat