kievskiy.org

Menteri Pemberdayaan Perempuan Israel 'Bangga' atas Kehancuran Gaza: Kami Tidak Malu

Kondisi Gaza bak kota mati.
Kondisi Gaza bak kota mati. //x.com @UNRWA /x.com @UNRWA

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pemberdayaan Perempuan Israel penjajah, May Golan mengaku 'bangga' atas kehancuran yang disebabkan oleh tentara negaranya di Jalur Gaza, Palestina. Dia bahkan tak malu mengatakan bagaimana dirinya ingin melihat tentara IDF menghabisi orang-orang di Gaza.

Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah sesi yang diadakan oleh Knesset (parlemen Israel) pada Rabu 21 Februari 2024 malam. Dia mengancam pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dengan pemenggalan kepala atau penangkapan.

"Kami tidak malu dengan mengatakan bahwa kami ingin melihat tentara IDF (tentara Israel) menangkap Sinwar dan terorisnya dengan mata mereka, dan menyeret mereka melintasi Jalur Gaza dalam perjalanan mereka ke ruang bawah tanah Otoritas Penjara," tutur May Golan.

Tidak hanya itu, dia juga mengungkapkan rasa 'bangga' melihat kehancuran di wilayah Gaza. Bahkan, dia mengancam Yahya Sinwar akan dihabisi oleh tentara Israel penjajah.

"Saya pribadi bangga dengan reruntuhan Gaza, dan bahwa setiap bayi, bahkan 80 tahun dari sekarang, akan memberi tahu cucu-cucu mereka apa yang dilakukan orang-orang Yahudi," kata May Golan.

"Tidak ada merpati dan tidak ada ranting zaitun, hanya pedang untuk memenggal kepala Sinwar, itulah yang akan dia terima dari kita," ujarnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Pembantaian Keji Terbaru Israel Penjajah

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan "pembantaian keji" yang dilakukan oleh pasukan Israel penjajah di bagian tengah wilayah itu menewaskan 40 orang warga Palestina. Petugas pertahanan sipil pun masih terus mencari kemungkinan adanya korban tambahan melalui puing-puing bangunan yang runtuh.

Tidak hanya itu, serangan Israel penjajah di Gaza tengah juga telah melukai lebih dari 100 orang. Seperti serangan-serangan sebelumnya, mayoritas korban kali ini adalah perempuan dan anak-anak.

"Kami menganggap pemerintah Amerika dan masyarakat internasional, selain Israel, bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung ini, dan kami menyerukan kepada dunia bebas untuk segera mengakhiri perang pemusnahan yang dilakukan tentara Israel terhadap warga sipil," kata kantor media pemerintah Gaza, Kamis 22 Februari 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat