kievskiy.org

Bencana di Gaza, Luka Pasien Membusuk karena Dibiarkan Terbuka Berminggu-minggu

Wanita Palestina Inas Abu Maamar, 36, memeluk jenazah keponakannya yang berusia 5 tahun, Saly, yang terbunuh dalam serangan Israel, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 17 Oktober 2023.
Wanita Palestina Inas Abu Maamar, 36, memeluk jenazah keponakannya yang berusia 5 tahun, Saly, yang terbunuh dalam serangan Israel, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 17 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Direktur RS Al-Awda di utara Gaza Dr. Mohamed Salha mengungkap kondisi yang terjadi di tempatnya bertugas. Pasien-pasien dipindahkan menggunakan keledai dan kuda.

"Yang menjadi bencana adalah ketika luka pasien membusuk karena dibiarkan terbuka selama lebih dari dua atau tiga pekan," kata Salha.

Dia juga bilang, dokter-dokter di RS Al-Awda mengoperasi pasien dengan alat penerangan seadanya. Menggunakan senter kepala sebagai alat penerangan lantaran terbatasnya listrik.

Bukan cuma terbatasnya alat penerangan, berdasarkan kesaksian dokter, terpaksa membiarkan pasien meringis kesakitan selama berjam-jam lantaran buruknya kondisi pelayanan kesehatan di Gaza. Kondisi itu juga disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO bilang, kondisi itu tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Per Ahad, 18 Februari 2024, 23 rumah sakit di Gaza sama sekali tak berfungsi. Lalu, 12 lainnya cuma berfungsi sebagian, dan satunya lagi cuma berfungsi seadanya. Dinas kesehatan setempat bilang, sistem yang sudah kekurangan sumber daya semakin bobrok lantaran serangan udara dan kelangkaan pasokan.

Rumah sakit kewalahan

Asap mengepul setelah serangan udara Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza.
Asap mengepul setelah serangan udara Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza.

Petugas kesehatan di Gaza juga bilang, banyak rumah sakit yang kelebihan pasien dan harus menghadapinya dengan peralatan yang terbatas. Jumlah pasien di sebagian rumah sakit bahkan mencapai 300 persen melebihi kapasitas tempat tidur.

Rumah Sakit Nasser di Gaza merupakan fasilitas kesehatan terakhir yang jadi tak berfungsi setelah diserbu militer Israel penjajah pada Ahad, 18 Februari 2024.

Malam harinya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bilang, menemukan senjata di rumah sakit tersebut serta obat-obatan dengan nama dan potret sandera di atasnya. Mereka mengeklaim, sudah menangkap "ratusan teroris" yang bersembunyi di dalamnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat