kievskiy.org

Sebar Isu 'Kemesraan' Indonesia-Israel, Media Zionis: Jalur Belakang Digunakan untuk Tujuan Baru

Ilustrasi korban konflik Gaza
Ilustrasi korban konflik Gaza /Freepik Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Media zionis, Jewish Insider yang berbasis di Washington DC mengembuskan klaim absurd terkait proses evakuasi WNI di Gaza yang disebut-sebut sebagai langkah awal kerja sama antara Indonesia dan Israel.

Dalam artikel berjudul "The rescue mission that tested burgeoning Israel-Indonesia relations (Misi penyelamatan yang menguji berkembangnya hubungan Israel-Indonesia)," yang diakses Pikiran-Rakyat.com pada 8 Maret 2024, media tersebut seolah-olah menggambarkan Indonesia siap menjalin hubungan dengan Israel bahkan sempat menulis nota kesepahaman pada 21 September 2023 lalu.

Mereka menyinggung kunjungan Andi Widjajanto selaku penasihat presiden RI untuk melakukan komunikasi jalur belakang.

"Selama beberapa bulan, Yerusalem dan Jakarta telah berupaya mencapai kesepakatan normalisasi, termasuk pertemuan di negara ketiga, yang berpuncak dengan kunjungan Andi Widjajanto, penasihat presiden Indonesia ke Yerusalem," katanya.

Akan tetapi rencana itu batal karena pada 7 Oktober 2024, perang antara Israel dan Hamas pecah.

Sebagai gantinya, saat normalisasi Israel-Indonesia itu dibatalkan, jalur belakang digunakan untuk tujuan baru yakni menyelamatkan WNI yang terjebak di Gaza.

"Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah Israel (COGAT) menolak berkomentar mengenai perannya dalam masalah ini, namun sumber diplomatik senior Israel membenarkan keterlibatan Israel dalam mengevakuasi WNI dari Gaza," ujar laporan dari Jewish Insider.

Klarifikasi Kemlu

Merespons pemberitaan yang menyebut hubungan Israel-Indonesia mulai berkembang ditandai dengan terjadinya proses evakuasi WNI, Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu Muhammad Iqbal angkat bicara.

Iqbal menegaskan proses evakuasi WNI dari Gaza merupakan kewajiban negara dan prioditas politik luar negeri Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat