kievskiy.org

Eskalasi Konflik Timur Tengah Beda dari Sebelumnya, Perang Dunia III di Depan Mata?

Ilustrasi rudal.
Ilustrasi rudal. /Pixabay/StockSnap Pixabay/StockSnap

PIKIRAN RAKYAT - Serangan rudal yang dilancarkan Iran ke Israel penjajah meningkatkan kekhawatiran akan semakin meluasnya konflik di Timur Tengah. Apalagi, aksi genosida di Gaza, Palestina, masih terus berlangsung.

Tidak hanya itu, eskalasi konflik di Timur Tengah juga meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia III. Mulai dari pakar hingga pemimpin negara melihat ketegangan antara Iran dan Israel penjajah menjadi 'alarm' dimulainya Perang Dunia III.

Salah satunya Presiden Kolombia, Gustavo Petro yang menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya ketegangan dan potensi konflik yang lebih luas. Dia pun mengkritik dukungan AS yang dipandang berkontribusi terhadap ketidakstabilan global.

"Itu bisa diprediksi; kita sekarang berada di awal Perang Dunia III, tepatnya ketika umat manusia harus membangun kembali ekonominya menuju tujuan cepat dekarbonisasi. Dukungan AS, dalam praktiknya, untuk genosida, telah menyulut dunia," katanya.

"Semua orang tahu bagaimana perang dimulai, tidak ada yang tahu bagaimana mereka berakhir. Andai saja bangsa Israel cukup tinggi, seperti nenek moyang mereka, untuk menghentikan kegilaan penguasa mereka. PBB harus segera bertemu dan harus segera berkomitmen untuk perdamaian," tutur Gustavo Petro menambahkan.

Eskalasi Konflik Timur Tengah Beda dari Sebelumnya

Dosen Hubungan Internasional dari Universitas Katolik Parahyangan dengan fokus kajian Timur Tengah, Kishino Bawono mengakui eskalasi konflik di Timur Tengah kali ini berbeda dari apa yang pernah terjadi. Alasannya, meski Israel penjajah sudah pernah menyerang sekutu Iran, ini baru pertama kalinya hal ini memancing Iran untuk menyerang balik.

“Namun, kalau untuk memicu perang dunia ketiga, kita masih harus tunggu beberapa waktu. Jikalau harus ada perang – semoga tidak ada, saya pikir eskalasi Israel-Iran akan menjadi latar belakang, bukan jadi pemicu dari perang,” tuturnya.

Kishino Bawono menyebut, butuh eskalasi yang lebih masif untuk menarik negara-negara besar mendeklarasikan perang. Menurutnya, pada saat ini negara-negara besar masih terlihat memberikan kecaman atau kutukan alih-alih deklarasi perang.

Di sisi lain, dia menyebut Iran sendiri mengesankan keengganan perang terbuka dengan memperingatkan AS agar tidak aktif terlibat dalam eskalasi ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat