kievskiy.org

AS: 5 Unit Militer Israel Terbukti Lakukan Pelanggaran HAM Berat di Tepi Barat Palestina

Ilustrasi militer Israel penjajah.
Ilustrasi militer Israel penjajah. /Reuters/Amir Cohen Reuters/Amir Cohen

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa lima unit militer Israel penjajah terbukti melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di Gaza, Palestina. Pernyataan itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS pada Senin 29 April 2024.

Kemenlu AS mengatakan bahwa pihaknya telah mengkonfirmasi insiden individu pelanggaran HAM berat terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Hal itu berlangsung sebelum serangan pimpinan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 yang memicu aksi genosida di Gaza sampai saat ini.

"Setelah proses yang hati-hati, kami menemukan lima unit Israel bertanggung jawab atas insiden individu pelanggaran berat hak asasi manusia. Semua ini adalah insiden jauh sebelum 7 Oktober dan tidak ada yang terjadi di Gaza," kata  wakil juru bicara Kemenlu AS, Vedant Patel.

"Empat dari unit-unit tersebut telah secara efektif memulihkan pelanggaran ini, itulah yang kami harapkan dari para mitra untuk melakukan ... Untuk unit yang tersisa, kami terus berkonsultasi dan terlibat dengan pemerintah Israel," tuturnya menambahkan.

Berdampak ke Transfer Senjata dari AS

Vedant Patel mengatakan bahwa temuan itu tidak akan berdampak pada transfer senjata. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Anthony Blinken telah mengisyaratkan bahwa peninjauan unit militer Israel penjajah sedang berlangsung.

Anthony Blinken mengatakan bahwa Kemenlu AS sedang melakukan penyelidikan berdasarkan undang-undang Leahy, yang melarang pengiriman bantuan militer ke pasukan keamanan asing yang melanggar hak asasi manusia.

"Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa Anda akan segera melihat hasilnya. Saya telah membuat tekad. Anda dapat berharap untuk melihat mereka di hari-hari mendatang," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Eye.

ABC News melaporkan bahwa pemerintahan Joe Biden telah menemukan setidaknya tiga unit militer bersalah atas pelanggaran HAM. Namun, memutuskan untuk tidak menahan bantuan militer kepada unit-unit tersebut karena yakin Israel penjajah sedang menangani temuan tersebut.

AS telah menyelidiki Netzah Yehuda, batalion militer Yahudi ultra-Ortodoks di tentara Israel, atas pelanggaran HAM Berat di Tepi Barat yang diduduki.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat