kievskiy.org

Pembusukan 10.000 Mayat di Bawah Reruntuhan Gaza Biang Penyebaran Wabah Menular

Anak-anak Palestina menunggu makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024.
Anak-anak Palestina menunggu makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. / REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Wabah kesehatan menular membayangi masyarakat Palestina di Gaza. Hal itu diungkap oleh Badan pertahanan sipil Gaza. Sekitar 10.000 jenazah yang masih terkurung di reruntuhan menjadi penyebabnya. 

Lembaga tersebut telah memperingatkan bahwa bencana kesehatan di Jalur Gaza yang terkepung kian dekat. Pasalnya, hal ini diakibatkan oleh pembusukan mayat di bawah reruntuhan bangunan akibat bom Israel Penjajah.

Dikatakan, risiko penyakit dan epidemi yang terkait dengan pembusukan ribuan mayat di masyarakat juga diperparah dengan kenaikan suhu.

“Penumpukan ribuan jenazah yang terus menerus di bawah reruntuhan mulai menyebabkan penyebaran penyakit dan epidemi, terutama dengan dimulainya musim panas dan kenaikan suhu, yang mempercepat proses pembusukan,” kata lembaga tersebut, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Radio Havana Cuba, Rabu, 1 Mei 2024.

Tujuh bulan setelah perang, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania yang berbasis di Jenewa memperingatkan bahwa pembusukan mayat dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penularan penyakit serius, termasuk virus yang ditularkan melalui darah dan tuberkulosis.

“Infeksi gastrointestinal seperti kolera juga dapat dengan mudah menyebar melalui kontak langsung dengan mayat yang mengeluarkan kotoran, pakaian kotor, atau peralatan atau kendaraan yang terkontaminasi,” ujar pernyataan tersebut.

Dalam laporan lain pekan lalu, Euro-Med Monitor juga memperingatkan bahwa ribuan mayat yang tertinggal di jalan atau di bawah puing-puing rumah sudah membusuk dan dimakan oleh kucing dan anjing.

Hal ini kemudian menjadi faktor tambahan yang berkontribusi terhadap penyebaran penyakit menular.

“Penyebaran ini mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat di Jalur Gaza, dan otoritas kesehatan di Jalur Gaza telah mendeteksi sekitar satu juta kasus penyakit menular,” ujar laporan itu, menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat