kievskiy.org

Perawat di RS New York Dipecat Gegera Sebut Genosida Gaza dalam Pidato Penghargaan

Ilustrasi pemecatan.
Ilustrasi pemecatan. /Pixabay/geralt

PIKIRAN RAKYAT - Rumah Sakit wilayah Manhattan, New York, Amerika Serikat 'Langone Medical Center' dikabarkan telah memecat seorang perawat setelah adanya penyebutan genosida Gaza dalam pidato penerimaan penghargaan. Kabar itu menjadi ironis karena kondisi para pengungsi Gaza semakin memprihatinkan seiring tempat-tempat aman ikut dibumihanguskan oleh Israel penjajah.

Perawat Hesen Jabr adalah warga Amerika Serikat keturunan Palestina yang menerima penghargaan atas hasil kerja keras menangani ibu-ibu yang kehilangan anak-anak mereka selama kehamilan dan persalinan. Kejadian pidatonya itu berlangsung pada 7 Mei 2024 lalu.

Hesen dalam unggahan Instagram pribadinya, membeberkan kejadian pemecatannya keluar saat hendak masuk kerja kembali setelah menerima penghargaan, sekira berselang dua minggu saja. Dia digiring ke pertemuan mendadak dengan para petinggi RS NYU Langone dan diceritakan bahwa pidatonya telah merusak upacara penghargaan dan masyarakat AS secara keseluruhan.

Kronologi

Usut punya usut, pidato yang dianggap salah itu adalah tentang penghormatan pada ibu-ibu yang berduka di negara asalnya, Palestina.

"Pada tanggal 22 Mei, saya tiba pada shift pertama sejak menerima penghargaan. Segera setelah saya masuk ke unit, saya diseret ke dalam pertemuan dadakan dengan Presiden dan Wakil Presiden Keperawatan di NYU Langone untuk membahas bagaimana saya 'menempatkan orang lain yang berisiko' dan 'merusak upacara' dan 'menyinggung masyarakat' karena sebagian kecil dari pidato saya adalah penghormatan terhadap ibu-ibu yang berduka di negara saya," kata Hessen Jabr memaparkan kronologi kejadian pemecatan itu.

Lalu menariknya, pertemuan mendadak kembali dilakukan ke kantor pusat RS NYU Langone tepat setelah Jabr selesai bekerja satu shift. Dia dihadapkan pada perintah penandatanganan pemutusan hubungan kerja dan dipersilahkan keluar dari area RS itu.

"Setelah bekerja hampir sepanjang shift, saya diseret sekali lagi ke kantor di mana surat pemutusan hubungan kerja saya dibacakan oleh direktur sumber daya manusia, Austin Bender, dan diantar keluar kantor oleh petugas polisi berpakaian preman," tulisnya.

"Anda tidak menjadi gila dan tidak melewatkan apa pun… Inilah paradoks yang ada di NYU Langone Medical Center," tambahnya.

Hessen Jabr sempat mengunggah video cuplikan pidato saat menerima penghargaan di akun Instagram pribadinya yang semata hanya menjadi wujud penghargaan pada ibu-ibu di Palestina.

"Sungguh menyedihkan melihat perempuan di negara saya mengalami kerugian yang tak terbayangkan selama genosida yang terjadi di Gaza saat ini," ujar Jabr dalam cuplikan pidato penghargaan dari NYU Langone Medical Center.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat