kievskiy.org

Mesir Bantah Tuduhan Telah Kerja Sama dengan Israel Penjajah untuk Buka Perbatasan Rafah

Warga Palestina melihat kerusakan setelah kebakaran di lokasi serangan Israel di zona aman kamp pengungsian, di Rafah, selatan Jalur Gaza, 27 Mei 2024.
Warga Palestina melihat kerusakan setelah kebakaran di lokasi serangan Israel di zona aman kamp pengungsian, di Rafah, selatan Jalur Gaza, 27 Mei 2024. / REUTERS/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT – Kehadiran negara-negara Arab dalam serangan Israel Penjajah di Jalur Gaza turut dipertanyakan. Beberapa negara Arab dengan penduduk mayoritas Islam justru diam saja, Mesir hingga Arab Saudi jadi contohnya.

Bahkan beredar kabar Mesir telah melakukan perjanjian dengan Israel Penjajah untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan Rafah. Tentu kabar tersebut melukai hati rakyat yang ada di Jalur Gaza.

Tuduhan tersebut dibantah oleh pejabat di Mesir. Menurut pejabat Mesir tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Israel Penjajah terkait pembukaan kembali perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza. Sebaliknya pejabat Mesir itu mendesak Israel Penjajah untuk menarik diri dari Jalur Gaza.

“Mesir bersikeras agar Israel menarik diri sepenuhnya dari penyeberangan tersebut sebagai syarat untuk melanjutkan pekerjaannya,” ujar sumber, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Profil Pangeran Dipangkorn, Putra Mahkota Thailand yang Tidak Bisa Menjadi Raja

Mesir menyatakan negara tersebut tidak akan mengoordinasikan pengangkutan bantuan melalui Rafah sampai pasukan Israel Penjajah menarik diri. Mesir juga menuntut pengembalian kendali perbatasan ke otoritas Palestina.

Perang Israel Penjajah di Gaza memicu kekhawatiran penduduk Mesir tentang adanya eksodus besar-besaran setelah wilayah Rafah jadi tempat terakhir untuk berlindung penduduk di Jalur Gaza. Mesir juga jadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel Penjajah tahun 1979.

Selain itu, tekanan yang begitu besar dirasakan penduduk di Jalur Gaza. Tidak ada tempat berlindung bagi mereka karena terus didesak Israel Penjajah dengan berbagai cara.

Rafah yang jadi tempat terakhir dan paling ujung untuk berlindung juga telah dihancurkan. Sedangkan Israel Penjajah dan Amerika Serikat (AS) menyebut serangan itu masih ringan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat