kievskiy.org

Palestina Terkini: 25 Orang Dibunuh, 50 Terluka, Israel Gempur Tenda Pengungsi Al Mawasi

Seorang pria Palestina menjadi korban akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah, 8 Juni 2024.
Seorang pria Palestina menjadi korban akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah, 8 Juni 2024. /REUTERS/Ramadhan Abed

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 25 orang tewas dan 50 orang terluka dalam serangan Israel Penjajah teranyar. Gempuran IOF dialamatkan lagi-lagi kepada warga sipil di tenda-tenda pengungsi di daerah al-Mawasi.

Meskipun wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai zona aman kemanusiaan oleh Israel, mereka pula yang melanggar aturan serupa.

WHO melaporkan bahwa sistem kesehatan di Gaza hampir runtuh, sebab membludaknya korban akibat serangan Israel di “zona aman” al-Mawasi di Rumah Sakit Al-Aqsa.

Setidaknya 45 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel, tepatnya hari Jumat, 21 Juni 2024.

Di waktu yang sama, tank-tank Israel masuk lebih dalam ke Rafah barat sambil pesawat-pesawat tempur dan artileri Israel menghantam kota itu. Hamas sempat membalas dengan meledakkan sebuah kendaraan lapis baja oleh alat rakitan yang ditanam di bawah tanah.

Hingga kini, setidaknya 37.431 orang Palestina telah tewas dan 85.653 orang lainnya terluka dalam genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2024.

Baca Juga: Gaza Membara, 11 Warga Palestina Tewas Dibom Israel: Negara Penjajah Itu Sengaja Bantai Warga Sipil Gaza

Gempuran Kamp Pengungsi Al-Nuseirat dan Al-Bureij

Hari ini, Selasa, 18 Juni 2024, serangan udara Israel Penjajah membunuh sedikitnya 17 warga Palestina di dua kamp pengungsi di Jalur Gaza, Al-Nuseirat dan Al-Bureij. Tank-tank Israel masuk makin dalam ke kota Rafah di selatan Gaza.

Dilansir dari Reuters, pemboman besar-besaran dilaporkan berasal dari tank dan pesawat di sejumlah wilayah Rafah, di mana lebih dari satu juta orang mengungsi dan tinggal. Kendati, sebagian besarnya telah melarikan diri ke utara sejak pasukan Israel menyerbu kota tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat