kievskiy.org

Sudah Banyak Ambil Minyak di Negaranya, Iran Klaim Amerika Serikat Terlalu Banyak Beri Sanksi

Ilustrasi Iran Amerika Serikat
Ilustrasi Iran Amerika Serikat /Zona Jakarta Zona Jakarta

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Iran mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait tindakan Amerika Serikat terhadap industri minyak yang ada di sana.

Iran menilai Amerika Serikat terlalu banyak mau meskipun sudah meminta minyak dengan jumlah sangat banyak.

Iran menyatakan bahwa Amerika Serikat harus menendang jauh-jauh kebiasaan mereka untuk memberikan sanksi terhadap Iran.

Baca Juga: Update Virus Corona Dunia 28 Oktober 2020, Kasus Positif Indonesia Masuk 5 Besar Asia

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al-Jazeera, pernyataan ini dikeluarkan menyusul tindakan Departemen Keuangan AS yang kembali memberlakukan sanksi baru pada Industri Minyak Iran.

Sanksi tersebut dikeluarkan pada Selasa, 27 Oktober 2020 kemarin.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarf bahkan mengklaim bahwa Amerika Serikat adalah negara 'pecandu sanksi'.

Baca Juga: AS dan India Teken Pakta Pertahanan Militer, Pompeo Peringatkan Ancaman yang Timbul dari Tiongkok

"Penasehat keamanan Amerika Serikat, Robert O Brien sudah menyatakan bahwa AS sudah terlalu banyak memberi sanksi yang memberi rasa sakit terhadap orang-orang Iran.

"Ini waktunya untuk AS mengakui itu bahwa mereka adalah #pecandusanksi," tulis Javad Zarif dalam salah satu cuitannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat