PIKIRAN RAKYAT - Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afganistan meminta Inggris melakukan penyelidikan seperti yang dilakukan Australia.
Mereka meminta Pemerintah Inggris mengadakan penyelidikan independen untuk meninjau dan menyelidiki tuduhan pembunuhan di luar hukum oleh pasukan khusus Inggris di Afganistan.
Komisi itu membuat seruan setelah tuduhan pembunuhan dan penyiksaan yang luar biasa terhadap warga sipil diungkap oleh penyelidikan selama empat tahun secara menyeluruh atas operasi pasukan khusus Australia di Afghanistan.
Baca Juga: Beredar Kabar 29 Warga Satu Desa di Lembang Positif Covid-19, Dinkes KBB Pastikan Itu Hoaks
Penyelidikan Brereton menemukan bukti yang dapat dipercaya dari 39 dugaan pembunuhan warga Afghanistan oleh 25 tentara pasukan khusus Australia.
Bahkan menimbulkan kekhawatiran beberapa kematian telah disajikan sebagai 'pendarahan' sebuah praktik di mana tentara muda diperintahkan untuk mengeksekusi tahanan untuk mendapatkan 'pembunuhan pertama mereka'.
Menanggapi hal itu Komisi Hak Asasi Manusia Independen (AIHRC) yang berbasis di Kabul, Shaharzad Akbar, mengungkapkan temuan tersebut sebagai bukti bahwa pasukan Australia telah terlibat dalam tindakan kekerasan dan kebrutalan yang tidak manusiawi
Baca Juga: Baru Comeback BE, Jin BTS Akui Siap Jalani Wajib Militer: dengan Senang Hati Saat Negara Memanggil
Akbar mengatakan AS, Inggris dan negara lain dengan kehadiran bersenjata di Afghanistan harus menyelidiki tuduhan tindakan kekerasan terhadap non-kombatan Afghanistan, termasuk tahanan dan warga sipil.