kievskiy.org

Semakin Tegang, Emmanuel Macron Tuduh Rusia dan Turki Sebarkan Sentimen Anti-Prancis di Afrika

Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /Instagram.com/@emmanuelmacron

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Prancis Emmanuel Macron menuduh Rusia dan Turki menyebarkan sentimen anti-Prancis di Afrika.

"Kita tidak boleh naif dalam hal ini, banyak dari mereka yang berbicara, yang membuat video, yang hadir di media berbahasa Prancis didanai oleh Rusia atau Turki," katanya.

Macron juga mengatakan Turki melakukan hal tersebut karena kesalahpahamannya atas kasus karikatur Nabi Muhammad.

Baca Juga: Perjanjian Damai dengan Armenia Diberlakukan, Tentara Azerbaijan Memasuki Distrik Nagorno-Karabakh

"Ketika saya memutuskan untuk menyerang Islam radikal, kata-kata saya terdistorsi. Oleh Ikhwanul Muslimin -cukup luas- tetapi juga oleh Turki, yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi banyak opini publik, termasuk di sub-Sahara Afrika, " dia berkata, dikutip Pikiran-rakyat.com dari AFP. 

Marcon mengungkapkan bahwa terjadi kesalahpahaman atas kasus ini, dia mengaku tidak menyerang Islam dan hanya menyerang terorisme Islam.

"Saya tidak menyerang Islam, saya menyerang terorisme Islam," tuturnya mengungkapkan.

Baca Juga: Sempat Ingin Tenggak Cairan Pembersih Lantai, Niat Rey Utami Digagalkan Sarung Bantal: Baju Anak Aku

Ketegangan antara Prancis dan Turki telah meningkat ke tingkat baru terkait berbagai sengketa dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Suriah, Libya, Mediterania timur, dan sekarang tindakan keras Prancis terhadap Islam radikal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat