kievskiy.org

Demi Tekan Kasus Corona, Ganjil Genap Kembali Berlaku di Kota Bogor

Ilustrasi penyekatan. Aturan ganjil genap kembali diberlakukan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto agar kasus corona kembali menurun di wilayahnya.
Ilustrasi penyekatan. Aturan ganjil genap kembali diberlakukan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto agar kasus corona kembali menurun di wilayahnya. /Antara Foto/Arif Firmansyah ARIF FIRMANSYAH

PIKIRAN RAKYAT - Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor kembali memberlakukan sistem ganjil genap akhir pekan ini. Hal itu dilakukan untuk menahan laju kasus corona yang sebanding dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.

Wali Kota Bogor Bima Arya sekaligus Ketua Satgas Covid-19 mengatakan, data Covid-19 terkini menunjukkan jika Kota Bogor harus siaga menghadapi tren lonjakan kasus corona yang cukup serius.

Data peningkatan kasus corona, kata Bima, berdampak pada ketersediaan tempat tidur di Kota Bogor.

“Tadinya BOR (rasio tempat tidur isolasi) di bawah 20 persen, per hari ini 51 persen. Di RSUD bahkan sudah 75 persen. Pasien terus bertambah. Tadi malam cukup padat pasien di RSUD, sehingga RSUD menambah ruang isolasi menjadi 138,” kata Bima dalam konferensi pers di RSUD Kota Bogor, Rabu 16 Juni 2021.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia per Rabu 16 Juni 2021, Naik Jadi 1.937.652 Orang

Bima menyebutkan, RSUD belum pernah sebelumnya menerima lonjakan kasus corona sebegitu tingginya seperti beberapa hari terakhir. Hal itu yang membuat Satgas Covid-19 harus melakukan langkah cepat.

“Pertama kita meminta agar seluruh rumah sakit menambah fasilitas isolasi ruang ICU untuk mengantisipasi lonjakan. RSUD juga saya minta menambah kapasitas ruang isolasi, kami minta seluruh rumah sakit juga ditambah,” ujar Bima.

Selain itu, Bima meminta warga untuk mengurangi mobilitas. Jika memang tidak ada kepentingan baik karena pekerjaan, Bima meminta warga menahan diri keluar rumah karena mobilitas warga berbanding lurus dengan lonjakan kasus corona.

“Khusu akhir Minggu kami minta warga Bogor menahan diri untuk tidak berwisata, dan warga di luar Kota Bogor juga menahan diri. Kita juga mengantisipasi varian baru yang telah masuk ke Jakarta. Konektifitas Jakarta-Bogor sangat erat. Sangat tidak mungkin kita tidak waspada, mungkin varian itu sudah ditengah-tengah kita,” lanjut Bima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat